Mau Surga atau Neraka? Itu Tergantung Kita!

881

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Sakaratul Maut pasti dialami oleh setiap orang. Raja, presiden, menteri, jenderal, orang kaya, orang miskin dan orang biasa, jika waktunya datang, mereka tidak mampu menghindar.

Dikisahkan dalam banyak kitab rujukan, bahwa saat ruh dicabut dari jasad, jauh lebih perih dari daging yang dikuliti hidup-hidup.

Rasulullah ﷺ sendiri, orang kesayangan Allah SWT, menjelang akhir hayatnya bermunajat:  “Yaa Allah, ringankanlah aku dari sakitnya Sakaratul Maut.”

Demikian doa ini diucapkannya hingga tiga kali. Padahal, telah ada jaminan dari Allah SWT bahwa beliau akan masuk surga.

BACA JUGA: Jangan Kencing Sembarangan

TRUE STORIES:

1- Al Imam Al Ghazali mengingatkan:

“Seandainya jenazah yang engkau tangisi bisa berbicara seketika dan menceritakan keadaan “Sakaratul Mautnya”, niscaya kalian akan melupakan Jenazah itu dan langsung tersungkur sujud menangisi diri sendiri, menyesali perbuatan yang selama ini penuh dosa, karena dahsyatnya siksa kubur”.

2- Rasulullah ﷺ mengingatkan:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ: إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ، وَأَمَّا الآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ. ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ فَغَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لِمَ فَعَلْتَ هَذَا؟ قَالَ: لَعَلَّهُ يُخَفِّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا. (رواه البخاري)

“Sungguh, kedua jenazah di dua kuburan itu sedang disiksa, dan keduanya disiksa bukan karena hal hal besar. Yang satu disiksa karena saat buang air kecil sembarang (berdiri dan di tempat umum yang terbuka dan tidak membersihkan dengan sempurna). Yang satunya, suka mengadu domba, (nyinyir, caci dan ujar kebencian). Kemudian Nabi ﷺ mengambil sebatang dahan Kurma yang masih basah, segar, lalu membelahnya menjadi dua bagian, kemudian menancapkan di stas masing-masing kuburan.

BACA JUGA: Jangan Tidur Melulu

Para Sahabat bertanya: Yaa Rasulallah, mengapa Engkau melakukan ini? Rasulullah ﷺ menjelaskan: “Semoga siksa keduanya diringankan selama dahan Kurma ini belum kering,” (Hadis Sahih Riwayat Al Imam Al Bukhari).

POINTERS:

1- Jika Alam Barzah atau kuburan, ingin kita jadikan “Raudhotun Min Riyaadhil Jannah” (روضة من رياض الجنة) atau “Taman Surga”, maka perbanyaklah kebaikan, amal shalih, dan laksanakan kewajiban agama, jauhi ghiibah dan namiimah.

2- Jika terlena dengan keasyikan maksiat; korupsi, selingkuh, ujar kebencian, fitnah, hasud, hoaks dan tidak shalat, maka Alam Barzah atau Kuburan akan menjadi bagian dari neraka yang terus menerus menyiksa hingga Kiamat tiba. Kuburnya disebut “Hufratun Min Hufarin Niiraan” (حفرة من حفر النيران) atau “Kawah dari Api Neraka”.

Yaa Allaah, anugerahilah kami Husnul Khaatimah, jauhkan kami dari Suu-ul Khaatimah. Jikalah selama ini kami telah terlanjur berbuat dosa, bukanlah karena kami tidak takut pada siksaMu, dan tidak pula mengingkari Syari’ah Mu, tapi semata karena kebodohan dan kelemahan kami. Ampunilah dosa-dosa kami, dan rahmatilah kami yaa Allaah. Aamiin.

Wallahu a’lam bish shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here