Masjid Faisal, Representasi Keindahan Tenda Suku Bedouin

1529

Gaya Arsitektur

Tidak seperti masjid-masjid tradisional lainnya di dunia yang biasanya dilengkapi dengan kubah dan lengkungan-lengkungan, Masjid Faisal dibangun dengan bentuk atap datar delapan sisi yang terbuat dari beton. Masjid ini dibentuk sedemikian rupa agar menyerupai tenda suku Bedouin yang biasa tinggal di daerah gurun secara nomaden.

Selain itu, bentuknya yang cenderung bersudut-sudut merupakan inspirasi dari bentuk Ka’bah di Mekkah yang sederhana. Di luar masjid, terdapat empat buah menara yang ramping dan runcing, yang terinspirasi dari gaya arsitektur khas Dinasti Ustmaniyah (Ottoman), masing-masing menara memiliki tinggi 88 meter.

Keseluruhan areal masjid ini dapat menampung sampai 100.000 orang. Dulunya, di halaman utama terdapat Universitas Islam Internasional, namun pada tahun 2.000 universitas tersebut dipindahkan ke lokasi lain.

Masuk ke aula tempat shalat utama, atap datar delapan sisinya sangat tinggi, mencapai ketinggian 40 meter, dia ditopang oleh empat kolom beton raksasa, dibutuhkan teknik membangun dengan kecapakan tingkat tinggi untuk dapat membangunnya. Dinding-dinding masjid ditempeli oleh marmer putih dengan ornamen-ornamen mosaik yang digambar oleh kaligrafer Pakistan, Sadeqain. Selain itu, di sisi-sisi dinding terdapat lampu-lampu bergaya Turki yang mengesankan.

Makam Jenderal Zia Ul Haq

Kemudian, di dekat masjid terdapat makam Jenderal Zia-ul-Haq, Presiden Pakistan periode 1978-1988. Banyak orang sengaja ziarah ke makam tersebut dan menyampaikan surat Al-Fatihah untuk almarhum. Ketika Jenderal Zia-ul-Haq dimakamkan di lokasi ini pada tahun 1988, rakyat Pakistan berduyun-duyun mengahadirinya, acara tersebut merupakan upacara pemakaman terbesar sepanjang sejarah Pakistan. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here