Besut, Muslim Obsession – Setelah enam tahun pembangunan, Masjid Delapan Kubah atau Eight Dome Mosque di desa Kampung Lapan Kotak, di distrik Besut, Malaysia Barat, kini menjadi situs tujuan utama para turis mancanegara.
“Orang-orang datang dari berbagai belahan dunia untuk melihat masjid dan berdoa di dalamnya,” kata News Agencies, dikutip Senin (26/11/2018).
“Keberadaan masjid ini juga telah mempopulerkan nama desa,” kata Wan Ahmad Wan Yaacob (64) wakil ketua DKM sekaligus muadzin selama 30 tahun terakhir.
Berdiri di area persawahan di tengah desa, pembangunan masjid dilakukan oleh anggota parlemen Besut, Datuk Seri Idris Jusoh.
Uniknya, gaya arsitektur masjid menyerupai Katedral St Basil di Moskow, Rusia, yang terinspirasi dan dipengaruhi oleh gaya arsitektur Tatar Islam dari Masjid Qolşärif yang dihancurkan di Kazan, ibu kota republik Muslim Tatarstan.
Dulu, Masjid Qolşärif dibakar dan dihancurkan oleh tentara Rusia Ivan the Terrible yang menginvasi Tatarstan pada tahun 1552 dan kemudian membangun St Basil’s Cathedral pada tahun 1555.
“Keunikan arsitektur masjid dengan kombinasi warna-warni kubah berbentuk bawang ini telah menarik pengunjung non-stop sejak digunakan untuk shalat Idul Fitri pada tahun lalu,” tutur Yaacob.
Meskipun belum sepenuhnya selesai, masjid baru ini sudah digunakan. Karena desa setempat tidak memiliki masjid yang dapat menampung banyak jamaah.
Masjid Delapan Kubah itu dapat menampung hingga 500 jamaah, dibangun dengan biaya US $ 1 juta, hasil dari sumbangan masyarakat untuk menggantikan masjid kayu sebelumnya yang berusia lebih dari 100 tahun.
“Saat ini, hanya 5% dari masjid seluas 0,6 hektar yang belum sepenuhnya selesai, yaitu sebagian dari area wudhu dan bagian atap di bagian depan masjid yang membutuhkan lebih banyak dana untuk diselesaikan,” katanya menambahkan.
Karena masjid itu sekarang menjadi salah satu landmark desa, manajemen masjid berencana untuk mengalokasikan sudut khusus untuk menempatkan informasi dan bahan-bahan yang menampilkan sejarah kuno dari mesjid lama. (Vina)
