Makan Mie Instan Pakai Nasi Tak Baik Bagi Kesehatan? Ini Penjelasan Ahli Gizi

448

Jakarta, Muslim Obsession – Di Indonesia orang makan mie pakai nasi sangat lazim ditemukan, atau menjadi hal yang biasa. Alasannya sederhana agar bisa lebih kenyang. Mie dijadikan sebagai lauk. Namun ada yang menganggapnya tidak baik bagi kesehatan. Benarkah?

Ahli gizi Irtya Qiyamulail mengatakan nasi dan mi memang sama-sama karbohidrat. Sehingga saat keduanya dikonsumsi dalam waktu bersamaan maka kandungan gizi yang masuk ke tubuh kebanyakan hanya karbohidrat saja.

“Padahal kebutuhan kita tidak hanya satu zat gizi karbo saja, kita juga membutuhkan zat gizi lain seperti protein, lemak, vitamin dan mineral dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan,” kata Irtya belum lama ini.

Karbohidrat memang termasuk salah satu zat gizi yang dibutuhkan tubuh manusia. Tetapi ketika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan lebih besar dari kebutuhan, maka kelebihan tersebut akan disimpan di dalam tubuh dalam bentuk cadangan energi berupa lemak tubuh.

“Hal ini nantinya bisa berpengaruh pada peningkatan berat badan,” kata dia.

Dia merinci, untuk satu porsi mi instan rata-rata mengandung 380 kkal dengan kandungan karbohidrat sebanyak 54 gram. Ini memang tergantung pada merk dan jenis mi.

Untuk satu porsi nasi rata-rata mengandung 270 kkal untuk ukuran satu porsi nasi seberat 150 gram. Kandungan karbohidratnya mencapai 59,7 gram.

“Sehingga ketika ditotalkan yaitu 650 kkal dengan kandungan karbohidrat yang cukup banyak yaitu 113,7 gram,” kata dia.

Irtya tidak menampik, salah satu alasan orang kerap makan mi dengan nasi mungkin agar merasa lebih kenyang sekaligus sebagai pengganti lauk. Padahal ada cara lain supaya seseorang bisa tetap kenyang dan kebutuhan gizi tetap tercukupi.

Mi kata dia, bisa dicampur sayuran atau protein tertentu. Lagi pula menurut dia zat gizi protein dan serat dapat membantu seseorang memperoleh rasa kenyang lebih lama.

“Bisa dengan mengkombinasikan mi dengan kelompok zat gizi yang lain seperti protein bisa telur, daging dan serat seperti sawi, kol, brokoli dan sayuran lainnya,” kata dia.

Terkait bahaya makan mi instan pakai nasi memang bergantung pada frekuensi konsumsinya. Selain itu juga tergantung dari kebutuhan masing-masing individu karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda.

“Tetapi hal ini bukanlah merupakan hal yang bijak ketika kita lebih mengutamakan perasaan kenyang ketika makan tanpa memperhatikan kebutuhan zat gizi untuk menunjang kesehatan dan produktivitas kita sehari-hari,” katanya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here