Ketum Parmusi Bicara Tentang Tantangan Dakwah di Indonesia Timur

1147

Ambon, Muslim Obsession – Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) H. Usamah Hisyam menyebut wilayah kepulauan Maluku menjadi salah satu wilayah di Timur Indonesia yang paling berat perjuangannya untuk menjalankan dakwah Islam kepada masyarakat.

Hal itu disampaikan Usamah dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) I Parmusi Provinsi Maluku di Asrma Haji, Kota Ambon, Sabtu (9/11/219).

Ia mengatakan, dakwah Islam di Maluku berat karena wilayah ini memiliki 1045 pulau, di mana 200 pulau di antaranya sudah berpenghuni.

“Maluku adalah ladang dakwah Islam terberat karena ini adalah wilayah kepulauan dengan jumlah pulau ribuan. Sehingga medan dakwah di sini tidaklah mudah, terutama menyangkut fasilitas, transportasi, dan juga kultur masyarakatnya,” ujar Usamah.

“Tidak hanya Maluku, tapi Indonesia bagian timur yang berada di pulau-pulau terluar, terbelakang dan tertinggal, masyarakat di sana biasanya bukan hanya miskin harta, miskin ilmu, tapi juga miskin iman, karenanya berdakwah di daerah-daerah itu tantangannya cukup berat,” tambahnya

Namun apa pun kondisinya, kata dia, Dai Parmusi harus punya optimisme dan semangat juang yang tinggi dalam menyebarkan ajaran agama Islam untuk membentengi akidah umat.

Sebesar apa pun tantangan dan cobaan yang dihadapi, jika punya keimanan dan ketakwaan yang kuat, Usamah yakin pertolongan Allah akan turun.

“Seberat apa pun perjuangan para Dai Parmusi dalam berdakwah harus dilandasi dengan rasa iman dan ketakwaan yang kuat, kerena dalam Al-Quran sudah disebutkan bahwa Allah akan memudahkan segala urusan untuk hamba-hambanya yang bertakwa,” tuturnya.

Terlebih dalam menjalankan misi dakwah Desa Madani, di mana tugas Dai Parmusi tidak hanya fokus pada penanaman iman dan takwa, tapi juga peningkatan ekonomi, sosial dan pendidikan.

Melihat wilayah Maluku yang kondisinya berada di pulau-pulau terluar dan terpencil, maka tugas dakwah ini dirasakan cukup berat.

“Kita tidak bisa bekerja sendirian, butuh kerja sama atau kolaborasi antara Dai Parmusi dengan semua pihak, baik pemerintah provinsi, kabupaten, sampai pemerintah desa, termasuk aparat keamanan. Termasuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat tokoh adat setempat,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua PW Parmusi Maluku Ustadz Abu Imam A. R Rumbara mengatakan, dari 11 kabupaten/kota yang ada di Maluku enam di antaranya sudah terbentuk Pengurus Daerah (PD) Parmusi, yakni Maluku Tengah, Buru, Seram Bagian Timur, Buru Selatan, dan Maluku Barat Daya.

“Kita sengaja belum bisa membentuk pengurus daerah di 11 kabupaten/kota karena kita tidak ingin asal comot, kita ingin menempatkan ketua PD yang punya komitmen kuat dalam berdakwah,” jelasnya.

Dengam dibentuknya Parmusi di Maluku ini juga menandai bangkitnya semangat dakwah Islam di wilayah Timur Indonesia.

Ustadz Abu Imam bersyukur perkembangan umat Islam di wilayah timur semakin pesat. Bahkan di Maluku sendiri jumlah umat Islam sudah mencapai 56%.

Ketua Lembaga Dakwah Parmusi (LDP) Pusat KH. Ustadz Syuhada Bahri turut menambahkan, bahwa dakwah Islam belum selesai dan tidak akan pernah selesai. Dakwah Islam harus terus berjalan dan berlanjut dari masa ke masa.

“Karena dakwah itu lebih tua dari usia kita, maka kaderisasi dalam membangun gerakan dakwah itu penting. Ini lah yang kini jadi konsen Parmusi dalam membangun gerakan dakwah melalui Desa Madani,” tandasnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here