Kemenag Lakukan Persiapan Maksimal untuk Haji Ramah Lansia

225
Arsad Hidayat.

Palembang, Muslim Obsession – Setelah tertunda karena pandemi, jamaah haji lansia tahun ini meningkat signifikan. Jumlahnya mencapai 67.000 atau sekitar 30% dari total kuota jamaah haji Indonesia.

Kementerian Agama pun melakukan persiapan maksimal untuk program Haji Ramah Lansia yang menjadi tagline yang diangkat Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) tahun ini.

Salah satu yang disiapkan adalah dengan menguatkan petugas layanan jamaah lansia.

“Kami telah siapkan langkah mitigasi layanan jamaah lansia. Apalagi, tidak adanya pendamping jamaah lansia dan penggabungan mahram,” terang Direktur Bina Haji, Arsad Hidayat di Palembang, mengutip keterangan Kemenag, Sabtu (6/5/2023).

Arsad menerangkan, sejumlah inovasi telah disiapkan, termasuk menyiapkan struktur khusus dalam organisasi Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) tahun ini.

Nantinya, lanjut Arsad, ada Kepala Bidang Pelayanan Lansia dan Disabilitas, yang akan dibantu Kepala Seksi di setiap kantor daerah kerja (Daker). Di setiap sektor wilayah juga disiapkan 10 petugas haji ramah lansia yang siap melayani jamaah setiap saat.

“Hal ini kami susun, mengingat jamaah haji lansia yang berangkat tahun ini meningkat secara signifikan 30% dari kuota. Ini tentu membutuhkan perhatian khusus dari semua pihak, khususnya pemerintah yang berkewajiban melindungi dan melayani jamaah hajinya,” lanjut Arsad.

Proses persiapan lainnya adalah menyiapkan buku panduan manasik haji dan umrah ramah lansia. Buku ini akan menjadi panduan dalam pelaksanaan manasik jamaah lansia, baik di Kankemenag Kabupaten/Kota maupun Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan.

“Pembimbing ibadah harus dapat menjelaskan beragam kemudahan bagi jamaah lansia dalam beribadah haji. Jelaskan mana yang wajib dan mana yang bisa diwakilkan,” imbau Arsad.

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah serta stakeholder yang terlibat terus mengidentifikasi masalah, menjalin komunikasi, serta memberika edukasi kepada jamaah. Ini penting agar jamaah mempunyai pemahaman yang valid serta tidak terpengaruh dengan hoax yang beredar. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here