Kemenag Banyuwangi Gagas KUA Goes to School untuk Cegah Kawin Anak

208
Ilustrasi: Menikah. (Foto: dnfstudio)

Banyuwangi, Muslim Obsession – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi menggagas sejumlah sebagai upaya untuk mencegah perkawinan anak di Banyuwangi, di antaranya KUA Goes to School. Program ini dilakukan dengan cara memberikan edukasi remaja terkait perkawinan.

Kepala Kemenag Kab. Banyuwangi Moh. Amak Burhanudin menilai bahwa pernikahan usia dini banyak membawa kemadharatan, sehingga pihaknya melakukan edukasi kepada masyarakat melalui beberapa program seperti KUA Goes to School, Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS), dan Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN).

“Melalui program-program ini, selain bertujuan mencegah perkawinan anak juga agar dapat meningkatkan kualitas keluarga,” ungkap Amak saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah tentang Pencegahan Kekerasan Anak yang digagas Bupati Banyuwangi Ipuk Azwar Anas, di Pendopo Shaba Swagata, Banyuwangi, Selasa (14/2/2023).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, perwakilan Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Polresta Banyuwangi, serta Forpimda. Pembahasan kawin anak merupakan salah satu bagian dari potensi kekerasan pada anak yang harus diantisipasi.

Amak menjelaskan, saat ini angka pernikahan anak di Kabupaten Banyuwangi meningkat dengan adanya dispensasi yang dikeluarkan Pengadilan Agama. Untuk itu, Amak berharap, ke depan seluruh stakeholder dapat bergandengan tangan untuk mencegah kawin anak ini.

Sementara itu, Panitera Pengadilan Agama Banyuwangi Subandi mengungkapkan bahwa tren pengajuan dispensasi nikah meningkat. Berdasarkan data, 60 persen pengajuan beralasan mempelai perempuan sudah hamil sebelum nikah.

“Ini harus ada kerja sama untuk mencegahnya,” ujar Subandi, mengutip Kemenag,Rabu (15/2/2023).

Merespons hal tersebut, Bupati Banyuwangi Ipuk Azwar Anas berharap seluruh stakeholder dapat berkolaborasi untuk mencegah kekerasan terhadap anak di Kabupaten Banyuwangi. Ipuk menyatakan pentingnya memberikan kondisi dan lingkungan yang aman serta nyaman bagi perkembangan anak Indonesia.

“Saya harap kita semua berkomitmen untuk mencegah kekerasan pada anak. Ini masalah kita bersama. Saya berharap, rakor ini dapat menghasilkan kebijakan yang dapat menjaga anak-anak kita di Banyuwangi,” tandas Ipuk. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here