Hadiah Pernikahan yang Aneh

335

Muslim Obsession – Laki-laki itu tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Istrinya mengatakan ada wanita lain yang sudah lama sekali jatuh cinta pada dirinya.

“Saya ingin mas berduaan dengan dia, bicara dari hati ke hati sambil makan. Aku sudah pesan tempat duduk di pojok sebuah rumah makan sehingga tidak mudah terlihat orang lain,” kata sang istri.

“Maksudmu kita bertiga?,” tanya suami.

“Tidak. Mas berdua saja,” jawab sang istri.

“Untuk apa kamu bikin keanehan ini?,” tanya sang suami.

“Supaya kita punya pengalaman beda dari biasanya Mas. Please, ini hadiah khusus pada hari pernikahan kita,” rayu istrinya.

Dengan berdebar sang suami mendatangi rumah makan. Bel dipencet dan pintu dibuka. “Seorang wanita yang mencintaimu sudah menunggu, silakan duduk,” kata pramusaji.

Terdengar langkah dari dalam, seperti kaki agak terseret. Lalu muncullah wanita tua yang membuat laki-laki itu terperanjat, ternyata ia tak lain adalah ibu kandungnya sendiri.

Segera dia songsong dan mencium tangan ibunda dengan penuh takzhim. “Kamu sehat?” tanya ibunya sambil mengelus rambutnya. Tiba-tiba rasa bersalah memenuhi dada laki-laki itu.

“Mana istri dan anak-anakmu? Kata istrimu sudah lama kamu ingin mengajak makan ibu, tetapi masih terus tertunda karena kamu masih sibuk.”

Sudah enam bulan laki-laki itu tidak pernah menjenguk ibunya. Padahal istri dan anaknya dua pekan sekali berkunjung. Dia juga tidak ada rencana mengajak makan bersama. Ini tentu rekayasa istrinya.

Di rumah makan, wanita tua itu membaca daftar menu. Tetapi gagal karena penglihatannya kabur, maka anaknya membantu membacakan.

“Dulu ketika kamu masih kecil, bapakmu dan ibu selalu membaca menu untukmu . Sekarang kamu yang membacakan untuk ibu. Alangkah cepat waktu berlalu. Alangkah bangga almarhum bapakmu karena kamu masih menaruh perhatian kepada ibu meskipun kamu sangat sibuk”.

“Bagi setiap orangtua, mendapat perhatian dari anak itu sudah cukup. Tidak meminta lebih dari itu. Aku tak bisa memberimu apa-apa. Hanya doa tulus untuk kebahagiaan anak-anak dan cucu-cucuku, kebahagianmu,” isak wanita itu.

Air mata meleleh di pipi yang keriput itu. Masih banyak yang dikatakan ibunya mengenang hari-hari indah masa lalu. Laki-laki itupun tanpa terasa ikut melelehkan air mata. ORANG TUANYA HANYA MENGHARAP PERHATIAN TETAPI ITU TIDAK DIA BERIKAN.

Dia menyadari betapa besar kesalahannya. Dia kini semakin mengagumi istrinya. Inilah cara istrinya menegur keras setelah berkali-kali gagal mengajak ke rumah ibunya. Tetapi teguran keras dengan kelembutan yang luar biasa.

Tiba di rumah, dia peluk istrinya.

“Terima kasih sayang. Kearifanmu itulah membuat aku dulu jatuh cinta kepadamu dan memilihmu menjadi ibu anak-anak kita,” katanya sambil tersenyum tetapi air mata membasahi pipinya.

“Lihat wajah ibu Mas sangat cerah dan gembira. Mas berhasil memberi sinar kegembiaraan tidak terkira kepada beliau,” kata istrinya.

“Bukan karena itu, tapi karena istriku yang luar biasa,” jawab suaminya. Laki-laki itu melihat tulisan istrinya di cermin dalam kamar, tempat mereka tiap hari berkaca.

”RIDHA ALLAH ADA DALAM RIDHO ORANGTUA. KEMURKAAN ALLAH ADA DALAM KEMURKAAN ORANGTUA”. Itulah tulisan istrinya di kaca rias yang setiap hari dia baca.

Tetapi hari ini bagi sang suami menjadi sangat luar biasa. Inilah kado paling istimewa. Kado kekayaan spiritual.

Bagi kita yang masih mempunyai orang tua, KAPAN TERAKHIR KITA MEMBUAT MEREKA TERSENYUM ATAU TERTAWA GEMBIRA? Atau seberapa tekun kita memohonkan ampun untuk orangtua yang telah tiada?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

بِرُّوا آبائكم تبرُّكم أبنائكم

”Berbuat baiklah kamu terhadap ibu dan bapakmu, niscaya anak-anakmu akan berbuat baik terhadapmu.” (HR Thabrani).

Mafhum mukholafah (kebalikannya), jika kita durhaka pada orang tua, jangan menyesal nanti anak-anak kita juga akan mendurhakai kita. Na’udzubillah.

 


Diambil dari buku berjudul ”Kasih Ilahi Tak Bertepi” Karangan Ustadz Nur Cholis Huda.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here