Jakarta, Muslim Obsession – Dalam surat pembelaan atau pleidoi terdakwa perkara penyebaran kabar bohong tes swab virus corona di RS Ummi, Bogor
Rizieq Shihab menyenut sejumlah pejabat publik yang juga menyembunyikan kasus covid-19.
Pejabat yang dimaksud adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hingga Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang sempat merahasiakan pernah terinfeksi virus corona kepada publik.
“Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merahasiakan dirinya kena covid pada tahun 2020, dan Komisaris Utama Pertamina Ahok juga merahasiakan dirinya sekeluarga terkena covid,” kata Rizieq di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (10/6/2021).
Rizieq lantas menyinggung pernyataan anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay pada 22 Januari 2021 yang mengatakan tidak ada kewajiban seorang pasien positif Covid-19 harus mengumumkan dirinya terpapar.
Tak hanya itu, ia juga mengungkit pernyataan Presiden Joko Widodo pada 3 Maret 2020 yang mengatakan agar rumah sakit tak membuka data pasien yang dirawat karena virus corona. Jokowi, kata dia, menyebut bahwa hal itu merupakan hak-hak pribadi pasien yang harus dijaga.
Dengan penjelasan tersebut itu, Rizieq membantah tuntutan jaksa soal informasi dirinya menutupi pernah terinfeksi covid-19. Ia tak terima dituntut 6 tahun penjara dalam perkara tersebut.
“Jadi tidak benar tuduhan JPU dalam tuntutannya halaman 22 pada dakwaan ketiga bahwa pengisian general consent (persetujuan umum) dan penandatanganan oleh saya di RS Ummi adalah berarti ‘dengan kehendak terdakwa dan dengan sengaja bertujuan menghalangi pelaksanaan penanggulangan wabah’,” kata Rizieq.
Diketahui, Airlangga sempat dinyatakan positif corona pada 2020 lalu. Namun kala itu Airlangga tak mengumumkannya kepada publik.
Airlangga baru diketahui sudah pernah terinfeksi corona saat mendonorkan plasma konvalesen pada pertengahan Januari 2021.
Sementara Ahok juga sempat merahasiakan saat terkena covid sekeluarga. Ia berasalan neneknya kaget mendengar kabar dirinya terpapar covid-19. (Albar)
