Gempa Bertubi, Dua Dandim, Satu Komando (Bagian 1)

Kenangan Anggota Doni Monardo dari Singaraja dan Kariango.

351

Terus Mencari

Malam pertama Doni dan rombongan BNPB melantai istirahat di rumah dinas gubernur. Sementara Tri kembali ke markas Kodim. Ia masih harus menuntaskan tugas mencari keberadaan si anak kecil yang selamat dari reruntuhan tadi.

Hingga fisik letih dan mata lelap, kabar itu belum juga didapat. Pagi-pagi sekali, ia kembali ke lokasi reruntuhan rumah yang semalam ia datangi bersama Doni Monardo. “Jam tujuh saya harus lapor. Wah, gawat kalau belum dapat info,” kata Tri, mengenang.

Tuhan maha baik. Seorang lak-laki yang rupanya tetangga korban, sedang berada di situ, melihat dan mencoba mengambil barang-barang di reruntuhan rumah yang masih bisa diambil dan diselamatkan. Nah, bapak-bapak itu yang memberi nomor HP orang yang menolong korban.

Tri segera menghubungi nomor telepon itu dan menanyakan keberadaan si anak. Info pun didapat, bahwa anak itu sudah selamat dan saat ini sudah berada di RS Palu untuk mendapat perawatan. Jarak Mamuju ke Palu lebih 400 km, dan jika lewat jalan darat harus ditempuh dalam waktu sekitar 10 jam.

Tri pun melapor ke Doni. “Jadi saya tidak bisa bertemu dia?” Tri spontan menjawab, “Bisa komandan, pakai helikopter!” Dan Doni menutup telepon dengan kalimat, “Ya sudah, pastikan dia baik-baik saja. Itu artinya tidak ada pembiaran terhadap korban.”

Apakah tugas selesai? Oh, belum. Doni memerintahkan Tri Aji untuk menyiapkan stadion bagi penampungan pengungsi. “Tri, siapkan stadion untuk menampung pengungsi yang layak dikunjungi Presiden,” perintah Doni.

Sejak itu, Tri fokus menata Stadion Manakarra menjadi lokasi pengungsian yang representatif dan tertata dengan baik. Manajemen terkelola dengan baik. Tidak saja terbangun tenda-tenda yang memadai, tetapi juga dilengkapi fasilitas kesehatan, dapur umum, serta gudang logistik dan sarana lain.

Presiden Tiba

Tanggal 19 Januari, empat hari setelah gempa, Stadion Manakarra pun dikunjungi Presiden

Joko Widodo. Presiden mengapresiasi kerja keras penanganan gempa Mamuju. “Tanpa arahan, bimbingan, dan dukungan pak Doni, mungkin tidak akan secepat itu penanganannya. Kebetulan saya paham sekali kepemimpinan beliau,” ujarnya.

BERSAMBUNG…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here