Fenomena Julid Fi Sabilillah yang Bikin Tentara Israel Kena Mental

685

Jakarta, Muslim Obsession – Netizen Indonesia kerap terlibat cekcok dengan Tentara Pertahanan Israel atau Israel Defence Forces (IDF). Bahkan banyak tentara IDF yang kena mental hingga mengganti nomor WhatsApp akibat diteror netizen Indonesia.

Sebagai contoh, tentara IDF wanita bernama Eden Sissonn, melalui akun X (Twitter) dan Instagramnya, ia menuliskan mendapat serangan bertubi-tubi dari netizen Indonesia. Bahkan, ada yang membocorkan nomer pribadinya di akun X. Ternyata, banyak netizen Indonesia yang menyimpan hingga mengirim pesan ke nomernya.

Eden mengatakan, ia tak henti mendapatkan pesan agresif dari netizen Indonesia. Oleh sebab itu, ia langsung mengganti nomer ponselnya dan meminta pengikutnya agar mengirim pesan secara pribadi untuk mengetahui nomer baru tersebut.

Tak hanya itu, Eden meminta kepada follower-nya untuk melaporkan akun twitter netizen Indonesia yang telah mengungkap nomer WhatsApp pribadinya.

Menghadapi sejumlah serangan dari netizen Indonesia, ia memilih untuk menghindar dengan mengganti nomor. Ia seakan tak ingin mendapat masalah dengan netizen Indonesia yang terbilang solid dalam usaha menghancurkan mental para tentara IDF.

Mia (33) merupakan salah satu netizen Indonesia yang selalu menyempatkan diri untuk mengirim direct messages ke akun-akun media sosial tentara IDF.

”Biasanya setiap pulang kerja. Kalau libur, bisa siang atau malam. Biasanya saya mengikuti akun di X (Twitter) yang suka menge-share akun-akun tentara IDF yang mau diserang. Jadi, ada yang kasih link Instagram, Tik-Tok, saya tinggal klik saja,” ungkap Mia.

Mia menegaskan, apa yang dilakoninya bukan untuk iseng belaka, melainkan ia geram dengan kelakukan tentara IDF yang tidak merasa bersalah telah menewaskan ribuan warga sipil, khususnya anak-anak. Bahkan, ada yang begitu bangganya bisa membunuh anak-anak.

Mia juga membagikan tips cara efektif untuk mengusik mental tentara IDF, pertama menyerang fisik karena tentara IDF kalau diberi fakta malah mengejek. Kedua, jangan caci maki memakai bahasa Inggris, melainkan translate ke dalam bahasa Ibrani.

Ketiga, jangan pakai kata-kata yang sama karena bisa terkenal limit Instagram. Keempat, kalau akunnya di-private, serang dengan membalas IG Story dan direct message-nya.

“Mereka tuh benar-benar narsistik, psikopat, bangga bunuh orang. Tapi, dikatain fisiknya ngamuk. Komen ‘gas’ atau ‘gaskeun’ bisa bikin mereka ngamuk. Kemarin saya sempat lihat komentar netizen kepada tentara perempuan IDF, ‘Are those fats coming from eating babies?’. Ada juga yang komentar, ‘Not pretty, heartless, baby killers, bad mouth, please pick a struggle!’; itu buat mereka kesal. Dan, cara yang tak kalah ampuh buat mereka kesal adalah kita buat second account pakai profile picture mereka, they hate it,” ungkap karyawati swasta tersebut.

Mia menuturkan, cara ini mungkin tidak bisa menghentikan penjajahan Israel ke Palestina, tetapi bisa menyerang mental tentara IDF yang diteror akunnya. “Sedikit banyak pasti ada dan untuk menghancurkan propaganda mereka juga berpengaruh sih,” imbuhnya.

Jihad Online

Mia adalah salah satu dari banyaknya netizen Indonesia yang gencar menyerang akun media sosial tentara IDF Israel. Saking massive-nya gerakan ini bahkan muncul gerakan bernama Julid Fi Sabilillah.
Gerakan Julid Fi Sabilillah trending di platform X. Bahkan, netizen Malaysia dan Indonesia tampak saling bersinergi melawan akun anti-Palestina.

Gerakan ini kali pertama muncul dari akun Erlangga Greschinov (@Greschinov). Ia ‘diangkat’ menjadi komandan Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Anti-Israel. Gerakan ini berfokus untuk memerangi propaganda Zionis di media sosial serta menjatuhkan mental dan moral tentara Israel.

Greschinov menerangkan, dalam gerakan ini netizen Indonesia maupun Malaysia sangat kompak dalam melawan entitas Zionis di media sosial.Ia memaparkan, kekompakan netizen Indonesia dan Malaysia dalam gerakan ini tumbuh dengan proses yang natural dan tidak direncanakan. Greschinov melihat kekompakan ini sebagai reaksi atas kekejaman Israel kepada warga Gaza.

Perang Melawan Zionis Israel, Bukan Yahudi
Greschinov menegaskan gerakan ini hanya berfokus untuk memerangi Zionis dan Israel, bukan Yahudi sebagai ras dan agama. Hal ini akibat masih banyak akun di media sosial khususnya X yang menyamaratakan entitas Israel, Zionisme, dan Yahudi.

Ia juga menekankan agar netizen yang ikut dalam gerakan ini tak membaya narasi antisemitisme, seperti Holocaust, Hitler dan sebagainya. HebatnyaGerakan ini juga mendukung penyaluran donasi kepada Palestina.

“Kalau ada orang Yahudi pro-Palestina yang gak salah apa-apa lo serang juga, lo bukan bagian dari #JulidFiSabililah,” tulis Greschinov dalam akun X-nya.

Strategi yang digunakan untuk jihad online ini terus berkembang dan berubah sesuai dengan tren media sosial yang cepat dan dinamis. Misalnya, pada awal gerakan ini muncul, strategi yang diterapkan adalah mengoleksi sekitar 50 akun tentara Israel untuk dirujak beramai-ramai.

Laiknya intelijen, netizen Indonesia begitu piawai ‘menyelam’ dan ‘berburu’ akun media sosial tentara Israel. Setiap harinya, mereka berhasil menghimpun akun-akun X, Instagram, Facebook, Tiktok, hingga Ome TV tentara Israel bahkan tak jarang berhasil mendapatkan nomor telepon tentara Israel.
Namun, setelah dievaluasi, netizen menilai akun yang perlu ‘dibom’ terlalu banyak sehingga serangan menjadi tidak efektif.

Strategi pun diubah, jumlahnya akun yang diteror tak lagi sebanyak itu. Sehingga diharapkan serangan menjadi lebih efektif. Hal ini bisa dinilai dari akun yang menjadi private, komentarnya dibatasi, keluhan dari pemilik akun karena diserang di dunia maya, hingga akun yang ditutup secara paksa imbas report dari netizen Indonesia.

Namun, ada tantangan yang harus dihadapi netizen Indonesia, yakni media sosial saat ini memberikan aturan ketat yang cenderung diskrimiatif. Postingan soal Palestina atau Hamas dengan cepat hilang, dihapus, bahkan akun yang dianggap menyebut ‘kata-kata haram’ itu ditangguhkan oleh otoritas media sosial terkait.

Netizen Indonesia yang dikenal kreatif pun memutar otak agar bisa tetap melancarkan serangan julidnya, seperti saat meninggalkan komen mereka memadukan bahasa Inggris, bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Sunda, atau bahasa lokal lainnya. Tujuannya, agar komentar tersebut tidak di-report atau di-banned oleh media sosial terkait, seperti Instagram atau Tiktok.

Cara kreatif lainnya adalah membombardir mereka dengan dagangan netizen, love scam yang muaranya tetap umpatan, membuat akun bodong berupa perempuan AI yang dipakai untuk menggoda tentara Israel agar memberikan nomornya lalu berujung silaturahi bersama-sama, mengirimkan file-file penipuan seperti folder apk. Ada pula yang berpikir untuk menggunakan nomor tentara Israel untuk melakukan pinjaman online (pinjol).

Tak ketinggalan netizen Indonesia juga rajin mengedit foto-foto tentara Israel. Berdasarkan pengamatan netizen, tentara Israel paling gerah ketika fotonya diedit dan diubah menjadi pendukung Palestina. Tak sedikit, foto-foto mereka diubah menjadi ‘meme’. Netizen juga mengamati tentara Israel tersulut emosinya jika membahas putra Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang piknik di Amerika Serikat ketika tentaranya mati-matian berusaha melenyapkan Hamas.

Siapkan Serangan Umum

Kini, netizen bersiap untuk melakukan serangan umum ke tentara Israel. Persiapan serangan umum ini tengah dilakukan. Greschinov mengungkapkan, ada dua serangan yang akan dilakukan, yakni operasi umum dan operasi khusus.

Operasi umum adalah melakukan trolling dengan cara menghujat, spam, dan meneror kontak tentara Israel, dan propaganda Zionis di medsos, seperti Instagram, WA, Tiktok, dan sebagainya. Sandi operasi ini #julidfisabilillah.

Sementara pada Operasi khusus, para pejuang bisa pilih operasi khusus jalur mana yang ingin dijalankan, atau bisa memilih lebih dari salah satu. Pertama, jalur #standwithsirewel disediakan khusus bagi para pejuang yang mau berpura-pura memberikan dukungan ke Israel via DM agar dianggap “teman” dan mengarahkan pembicaraan agar target mau memberikan nomor WA. Misi: memperoleh kepercayaan tentara Israel untuk dimanfaatkan atau diteror kemudian.

Kedua, jalur #baperberujungmaut, yakni pejuang menjalankan misi menggoda tentara Israel dengan harapan mereka baper lalu memberikan nomor WA. Setelah itu, akan diserang bersama-sama. Misi: mempermainkan emosi halodek sirewel.

Ketiga, jalur #modeVOC, yakni khusus bagi pejuang yang berminat menjalankan misi adu domba. Misalnya, membuat ide-ide baru untuk menyemai bibit-bibit permusuhan bagi Israel. Misal, mengedit foto mereka seakan-akan mereka bela Palestina lalu membuat akun bodong yang berisi editan foto-foto/video tentara Israel. Kemudian, ramai-rama DM petinggi IDF dan menyebut ada pengkhianat di internal mereka.

Keempat, jalur #permisipakettt yakni khusus bagi pejuang yang suka di dunia hack, kirim phising, dan virus buat Israel. Serangan untuk Israel via peretasan.

Berikan Efek Jera

Netizen Indonesia terus melakukan serangan di media sosial dengan menyasar pihak-pihak yang berkaitan dengan Israel. Bahkan, akibat serangan tersebut, seorang presenter Israel sampai menyatakan permintaan maaf.

Adalah Shai Golden, presenter Israel yang memohon maaf kepada netizen Indonesia untuk berhenti menyerangnya dan juga anggota keluarganya di akun Instagram pribadinya @shaigoldenofficial.

Melalui unggahan permohonan di Instagram, sang presenter Israel itu meletakkan emoji bendera Israel dan bendera Indonesia yang di tengah-tengahnya disisipkan emoji simbol permohonan maaf. Golden juga melengkapi permohonan itu dengan tanda tangannya.
Golden bahkan memohon kepada seluruh warganet Indonesia untuk berhenti menghujat dan berkata-kata kasar di akun pribadinya, istri dan keluarganya.

Sebelumnya, permintaan maaf Shai Golden itu dilakukan setelah dirinya menjadi salah satu target serangan julid fisabilillah netizen Indonesia.

Bukan tanpa alasan, Shai Golden dijadikan sasaran empuk serangan netizen Indonesia karena ia kerap mengatakan hal-hal buruk yang menyudutkan rakyat Palestina.
Presenter Israel itu juga kerap mengomentari tindakan netizen Indonesia yang menyerang Israel. Bahkan, Golden sempat menyebut warga Indonesia merupakan teroris.

“Keluarga saya mengalami depresi dan ketakutan karena beberapa orang tidak dikenal berusaha untuk masuk dan merusak fasilitas rumah. Karena teror yang terus berlanjut dan merugikan keluarga saya, maka tim penyidik Israel akan melakukan investigasi pada beberapa teroris yang diduga warga Indonesia,” tambahnya.

Golden juga pernah mengunggah tangkapan layar artikel yang mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara dengan netizen paling barbar di dunia. Ia menyebut bahwa tindakan netizen Indonesia sangat konyol.

Di sisi lain, permohonan maaf Golden pun menuai komentar netizen Indonesia. Banyak yang justru kembali melontarkan kata-kata serangan kepada Golden. (Gia)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here