Dulu Gagah, Sekarang Sakit-Sakitan

797

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Kita tidak mampu menghentikan jalannya waktu yang terus berlanjut dari detik ke menit, ke jam, hari, pekan dan bulan. Hidup ini terus berputar sejalan dengan waktu, bak roda; hari ini di posisi atas, esok hari di posisi bawah.

Allaah SWT telah menegaskan:

وتلك الايام نداولها بين الناس (ال عمران ١٤٠)

“Dan masa kejayaan dan kehancuran itu, Kami pergilirkan di antara Manusia, agar mereka mendapat pelajaran,” (QS Aali Imran, Surah ke-3, ayat 140, halaman 67).

BACA JUGA: Maksimalkan, Jangan Sekadarnya

TRUE STORY:

1- Tidak ada yang langgeng dan kekal. Dahulu muda kini tua, dahulu mulus kini keriput, dahulu pejabat kini pensiunan, dahulu gagah kini loyo, dahulu disanjung kini di ujung.

2- Dahulu yang gagah, pembesar, jaya dan kaya, kini mungkin telah lemah tak berdaya, atau sakit-sakitan dan hidup dalam kesulitan, sedikit-sedikit kecing, sedikit-sedikit kencing, ini adalah alamiyah, dan inilah perjalanan hidup di Dunia yang fana ini, semua akan punah dan berubah.

POINTERS:

1- Berbahagialah mereka yang pintar menggunakan waktu, terutama waktu mudanya demi persiapan masa tuanya.

2- Yang bisa membuat tetap harum, bersinar, adem, dan bahagia di kala usia senja, adalah selalu dalam keadaan berwudhu, tekun shalat di awal waktu, rutin baca Al-Quran minimum 10 ayat setiap hari, banyak sedekah senyuman, rajin bersilaturrahim dan suka berinfak.

BACA JUGA: Pada Saatnya, Semua Akan Berpindah Tangan

3- Rasuulullaah ﷺ mewanti-wanti agar kita memanfaatkan 5 kesempatan sebelum datang 5 yang lain: masa muda sebelum masa tua, masa sehat sebelum masa sakit sakitan, masa senggang sebelum sibuk, masa kaya sebelum jatuh miskin, dan selagi hidup sebelum mati:

اغْتَنِمْ خَمْسًا قبلَ خَمْسٍ: شَبابَكَ قبلَ هِرَمِكَ، وصِحَّتَكَ قبلَ سَقَمِكَ، وغِناكَ قبلَ فَقْرِكَ، وفَرَاغَكَ قبلَ شُغْلِكَ، وحَياتَكَ قبلَ مَوْتِكَ

4- Agar tidak terlalu terpuruk dalam penderitaan yang sangat menyakitkan, maka kenanglah mereka, orang-orang yang pernah berjasa balas kebaikannya, minimal doakan kebaikan dan keselamatan untuknya, dan afdolnya kunjungi agar silaturrahim tetap kokoh dan hormat.

Bantu dan bahagiakan mereka sesuai kemampuan. Dan semoga kelak kita juga tidak dilupakan dan tetap dihargai orang.

BACA JUGA: Mengapa Harus Simpati ke Palestina?

5- Rasuulullaah ﷺ menyuruh kita agar tetap melanjutkan dan memelihara silaturrahim dengan sahabat sepergaulan dan teman teman terdekat orangtua, Ayah-Ibu kita semasa hidupnya terutama yang telah berjasa dan berbuat baik. Kalau mereka telah meninggal, silaturrahim kita lanjutkan kepada anak-anak mereka.

6- Ingat pesan ini:

احقر البشر خلقا من شبع منك وانكر فضلك

“Seburuk buruk dan sehina hina Manusia adalah orang yang kenyang karena kebaikanmu, lalu ia melupakan kebaikanmu”.

Mari berdoa, agar Allaah SWT menganugerahkan kita kemudahan dan kemampuan untuk memanfaatkan waktu sebaik baiknya dalam memperbanyak amal Shalih.

Dan Allaah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allaah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here