Doa Ketika Mencium Hajar Aswad

608
Umat Muslim berebut cium hajar aswad (Foto: MCH 2019/Kemenag)

Jakarta, Muslim Obsession – Beberapa tempat yang mustajab untuk berdoa di Masjidil Haram sangat banyak, di antaranya, Multazam, Hijir Ismail, maqam Ibrahim, talang emas, dan Hajar Aswad.

Tentunya lautan manusia yang merangsek maju berebut menyentuh, mencium Hajar Aswad, bukan lain karena ingin mendapat keistimewaannya.

Akan tetapi doa apakah yang dibaca mereka ketika telah berhadapan langsung dengan Hajar Aswad? Berikut doa yang diberikan sahabat Umar:

عن نافع قال كان بن عمر اذا اراد ان يستلم الحجر قال اللهم ايمانا بك وتصديقا بكتابك وسنة نبيك محمد صلى الله عليه وسلم ثم يصلى على النبي صلى الله عليه وسلم ويستلمه

Artinya: Dari Nafi’, ia berkata, suatu ketika Ibnu Umar akan mengusap Hajar Aswad, ia berdoa: Allahumma imanan bika, wa tasdiqan bi kitabika, wa sunnati nabiyyika Muhammadin Sallallahu alaihi wa sallam. Lalu Ibn Umar membaca shalawat Nabi Muhammad dan mengusap Hajar Aswad (Mu’jam Tabrani, 1783)

Doa ini mengandung arti bahwa mereka yang menyampaikan semua pengakuan imannya di hadapan Hajar Aswad akan dibela di Hari Kiamat nanti.

Dengan kata lain, Hajar Aswad menjadi saksi keimanan seseorang. Muncul pertanyaan lanjutan, bukankah Hajar Aswad adalah batu yang mati? Ternyata tidak, karena kelak dibangkitkan. Hal ini ditegaskan dalam riwayat berikut:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْحَجَرِ وَاللَّهِ لَيَبْعَثَنَّهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَهُ عَيْنَانِ يُبْصِرُ بِهِمَا وَلِسَانٌ يَنْطِقُ بِهِ يَشْهَدُ عَلَى مَنْ اسْتَلَمَهُ بِحَقٍّ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ

Artinya: Dari Ibn Abbas, ia berkata, Rasulullah bersabda terkait Hajar Aswad, Demi Allah, batu ini akan dibangkitkan di Hari Kiamat dengan memiliki dua mata untuk melihat dan lisan untuk berbicara, dia akan bersaksi atas orang yang mengusapnya dengan benar. (Sunan Tirmidzi 884)

Maksud hadits ini dijelaskan dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi 1659, Hajar Aswad dibangkitkan di Hari Kiamat dalam keadaan memiliki mata dan lisan supaya dia memberikan kesaksian atas orang-orang yang telah mencium dan mengusapnya disertai iman dan mengharap rida Allah.

Dalam Hasyiyah I’anah ath-Thâlibîn karya Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syato’ ad-Dimyâthi, juz 2, 337 karya Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syata’ ad-Dimyâthi, disebutkan doa ketika melihat, menyentuh, atau mencium Hajar Aswad:


بِسْمِ اللهِ ، وَاللهُ أَكْبَر اللَّهُمَّ إِيمَاناً بِكَ ، وَتَصْدِيقًا بِكِتَابِكَ ، وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ ، وَاتِّبَاعاً لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عليه وسلم

Bismillâhi wa-Llâhu akbar allâhumma îmânan bika wa tashdîqan bikitâbika wa wafâ’an bi ‘ahdika wat tibâ‘an li sunnati nabiyyika muhammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallam.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah, Allah maha besar. Ya Allah, seraya iman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, menepati janji kepada-Mu, serta mengikuti sunah Nabi-Mu, Muhammad Saw.

Bila memang tidak memungkinkan hapal doa tersebut, maka dipersilahkan membaca doa sesuai logat bahasa masing-masing, misalnya: Wahai Hajar Aswad saksikanlah bahwa aku iman kepada Allah dan Rasulullah, percaya kepada Al-Quran dan sunnah Nabi Muhammad. (Al)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here