Din Syamsuddin: Realitas Indonesia, Cawapres Harus dari Umat Islam

645
Din-Syamsuddin
Din-Syamsuddin (Foto: dinsyamsuddin.com)

Jakarta, Muslim Obsession – Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Din Syamsuddin berharap cawapres yang menemani Jokowi maupun Prabowo Subianto berasal dari tokoh Islam.

Tak hanya mewakili umat Islam, tokoh tersebut juga diharapkan memiliki wawasan pluralis, kemajemukan, dan kebangsaan.

Din menegaskan, pilihannya agar cawapres merupakan tokoh Islam karena realitasnya Indonesia dihuni mayoritas umat Islam.

“Ini realitas Indonesia yang mayoritas umat Islam. Apalagi belakangan ada gejala politik umat Islam sejak 411 dan 212 yang menampilkan identitas politik keislaman yang kental,” ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (4/8/2018).

Alasan lainnya, jelas Din, pilihan cawapres dari kalangan umat Islam ini akan menghindari pendapat dan tuduhan Islam menjadi kekuatan antitesa terhadap negara. Sebaliknya, Islam dan agama lainnya harus menjadi kekuatan pendukung negara Pancasila.

Di sisi lain, Din mengkhawatirkan tertutupnya ruang mengakomodasi kepentingan umat Islam jika cawapres dari umat Islam tersebut tidak dikelola dengan baik. Apalagi ada komposisi tidak proporsional terhadap umat Islam, sehingga jika dibiarkan bisa berpotensi menimbulkan ketidakseimbangan nasional.

Siapapun cawapresnya, tegas Din, sosoknya harus tampil sebagai milik semua, berwawasan kebangsaan, sekaligus wawasan kemajemukan di atas semua golongan dan untuk semua.

“Ulama dan politik tak bisa dipisahkan. Hanya saja kalau ulama mau masuk ke ranah politik nanti kita pesankan mengedepankan etika dan moral, bukan menunjukkan identitas keagamaan saja,” ujarnya.

Seperti diketahui, jelang hari pertama pendaftaran capres-cawapres dibuka di KPU, sejumlah nama muncul sebagai bakal cawapres Jokowi dan Prabowo Subianto.

Beberapa nama dari kubu Jokowi sudah mulai mengerucut, di antaranya adalah Moeldoko, Mahfud MD, dan Ketua MUI Maruf Amin.

Pun demikian dari kubu Prabowo, empat nama sudah mengerucut. Mereka adalah Salim Segaf Aljufri (PKS), Zulkifli Hasan (PAN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)dari Partai Demokrat, dan Ustadz Abdul Somad (UAS) yang disodorkan GNPF Ulama sebagai hasil ijtima ulama, beberapa waktu lalu. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here