Cina Sumbangkan Makanan Kepada Pengungsi Sahrawi untuk Ramadhan

1061

Tindouf, Muslim Obsession – Duta Besar Cina untuk Aljazair Yang Guangyu mengumumkan sumbangan Cina MAD 900.000 (DZD 10 juta) untuk Sahrawi Bulan Sabit Merah (SRC) guna mendukung pengungsi Sahrawi di kamp-kamp Tindouf di Aljazair.

Guangyu membuat pengumuman di markas SRC, mengatakan bahwa sumbangan itu didedikasikan untuk menyediakan bantuan makanan yang diperlukan. Terutama untuk para wanita, anak-anak, dan orang tua di kamp-kamp Tindouf.

Guangyu mengatakan bahwa kedutaan Cina untuk Aljazair memutuskan untuk memberikan sumbangan pada malam sebelum Ramadhan. Untuk membantu meringankan penderitaan anak-anak, para lansia dan para pengungsi wanita.

Dengan catatan bahwa mereka sangat rentan terhadap keadaan yang sulit di mana mereka berada hidup selama lebih dari 40 tahun di kamp pengungsian.

Sementara itu Presiden Bulan Sabit Merah Aljazair, Saida Benhabyles memanifestasikan simpatinya dengan para pengungsi Sahrawi dan memuji inisiatif Cina. Ia menegaskan bahwa bantuan itu akan membawa kebahagiaan bagi para pengungsi.

Sementara itu, Presiden Bulan Sabit Merah Sahrawi, Yahia Bouhabini mengungkapkan rasa terima kasihnya atas prakarsa kemanusiaan Cina.

“Para pengungsi Sahrawi tidak memilih untuk tinggal di kamp-kamp karena mereka telah dipaksa selama lebih dari empat dekade,” ungkapnya, sebagaimana dikutip Maroko World News, Ahad (13/5/2018).

Bouhabini juga memuji upaya berkelanjutan Cina untuk mendukung mereka yang terjebak di tengah konflik perang.

Di samping itu, sikap Cina terhadap Sahara Barat dan usul otonomi Maroko masih belum jelas. Karena Cina tidak memilih pada Dewan Keamanan PBB 2414, yang diadopsi pada tanggal 27 April untuk memperpanjang mandat MINURSO hingga 31 Oktober.

Sedangkan di sisi lain, masalah bantuan kemanusiaan ke kamp-kamp Tindouf tetap menjadi topik yang hangat diperdebatkan.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, dalam laporan tahunannya tentang situasi di Sahara Barat, menyatakan kurangnya bantuan kemanusiaan ke kamp-kamp Tindouf.

Sementara itu, komite anti-penipuan Uni Eropa (OLAF) mengeluarkan laporan yang diterbitkan pada tahun 2015 lalu. Mereka mengungkapkan bahwa Polisario dan pejabat Aljazair terlibat dalam penggelapan bantuan kemanusiaan selama empat dekade terakhir.

Temuan OLAF membenarkan laporan UNHCR pada 2005, yang mengungkapkan adanya penggelapan besar bantuan kemanusiaan yang ditujukan ke kamp Tindouf selama empat dekade terakhir. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here