Carilah dan Jagalah Selalu Teman Sejati

749

Oleh: Buya Masoed Abidin Jabbar (Ulama dan Pengemban Dakwah)

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، كَيْفَ تَقُولُ فِي رَجُلٍ أَحَبَّ قَوْمًا وَلَمْ يَلْحَقْ بِهِمْ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

Dari Ibnu Mas’ud ia berkata, “Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah ﷺ lalu berkata: ‘Ya Rasulullah, bagaimanakah pendapatmu mengenai seorang yang mencintai sesuatu kaum, tetapi tidak pernah menemui kaum itu?’ Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Seorang itu beserta orang yang dicintainya’,” (HR. Bukhari no. 6169 dan Muslim no. 3640).

Dalam hadits riwayat Anas, Nabi ﷺ bersabda:

أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

“Engkau bersama orang (atau golongan) yang engkau cintai.”

Dalam sebuah hadits sahih (menurut Al-Mundziri) riwayat Tabrani dari Ali, Nabi ﷺ bersabda:

وَلَا يُحِبُّ رَجُلٌ قَوْمًا إِلَّا حُشِرَ مَعَهُمْ

“Seseorang tidak akan mencintai suatu kaum kecuali akan dikumpulkan bersama mereka.”

Pelajaran besar dalam hadits ini:

1. Seseorang di akhirat nanti akan dikumpulkan dengan orang yang dicintainya. Bila kita mencintai Rasulullah kelak kita di akhirat akan dikumpulkan dengan beliau.

2. Rasa cinta (Al-Mahabbah) merupakan tanda kuatnya hubungan antara orang yang mencintai dengan yang dicintai.

3. Perilaku seseorang itu sesuai dengan perilaku teman dekatnya, maka perhatikanlah dengan siapa kalian berteman dekat.

Jika seseorang mencintai orang-orang yang baik akhlaknya, ia bersemangat untuk menjadi seperti mereka. Dan jika seseorang menyintai orang-orang yang buruk lakunya, ia termasuk beramal seperti amalan mereka.

Bimbingan Al-Quran:

  1. Sebaik-baiknya teman

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَداءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيقاً

“Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para Nabi, para Shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya…” (QS. An-Nisa: 69).

2. Allah ﷻ menceritakan tentang penyesalan orang yang zhalim, yaitu orang yang menyimpang dari hidayah Rasulullah ﷺ karena salah dalam berteman.

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا () يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا () لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ  جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا

“Dan (ingatlah) pada hari (ketika itu) orang yang dzalim menggigit dua jarinya (menyesali perbuatanya), seraya berkata, “Wahai sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul. Wahai celaka aku! sekiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Quran ketika Al-Quran itu telah datang kepadaku. Dan setan memang penghianat manusia,” (QS. Al-Furqan: 27-29).

Allahu Akbar Al-Malik Al-Waduud Al-‘Azhim. Dia Allah Yang Paling Agung, Dia Allah yang keagungan-Nya tidak terjangkau oleh hitungan akal.

Hakikat-Mu Yaa Allah tidak tercapai oleh akal. Engkau semata yang Maha Akbar, Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Pengampun.

Keagungan-Mu melebihi segala-galanya, tak bertepi dan tak dapat diukur. Keagungan-Mu kekal, untuk selama-lamanya tanpa awal dan tiada akhir.

Yaa Allah, dengan keagungan-Mu..jagalah diri kami dari bencana yang datang secara tiba-tiba, yang muncul dari arah depan dan belakang kami, dari sisi kanan dan kiri kami, serta dari sisi atas dan bawah kami.

آمِـــــــيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِـــــيْنَ

Demikianlah mencari teman sejati, yakni teman yang baik akhlaknya. Semoga bermanfaat.

Wallahu a’lam bish shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here