Bukan 2 Kali, Ini Alasan Arab Saudi Lakukan Upacara Pencucian Ka’bah Setahun Sekali

451
Ka'bah, kiblat shalat orang Islam.

Muslim Obsession – Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Arab Saudi telah melakukan upacara Ghusl Kaabah, atau upacara pencucian Ka’bah, hanya setahun sekali, yang biasanya dilakukan 2 kali setahun.

Dicuci menggunakan air Zamzam dicampur dengan air mawar, oud, dan itar (wewangian). Air Zamzam yang dicampur dengan mawar akan terciprat ke lantai dan kemudian diseka dengan tangan telanjang dan daun palem untuk mengepel lantai.

Sementara dinding interior dibersihkan dengan kain putih yang dicelupkan ke dalam parfum mawar dan musk. Kemudian handuk digunakan untuk menyeka dinding Ka’bah.

Upacara pencucian Ka’bah, sebuah tradisi yang berasal dari zaman Nabi Muhammad, biasanya dilakukan dua kali setahun.

Yang pertama dari upacara-upacara ini biasanya dilakukan pada awal tahun Islam, di bulan Muharram; Yang kedua umumnya dilakukan pada tanggal 1 Syaban, bulan kedelapan dalam kalender Islam.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, upacara pencucian Ka’bah hanya dilakukan setahun sekali. Pihak berwenang Saudi mengambil keputusan karena beberapa alasan.

Salah satu alasan terbesar adalah alasan logistik dan praktis, di mana pihak berwenang diketahui mengalami kesulitan mengatur acara di tengah-tengah kerumunan pengunjung Ka’bah dan logistik mengadakan upacara dua kali setahun.

Sementara itu, pada tahun 2020, pencucian Ka’bah hanya dilakukan setahun sekali karena pecahnya pandemi Covid-19, yang menghantam dunia, termasuk Arab Saudi. Terakhir kali upacara Ghusl Ka’bah diadakan dua kali setahun adalah pada tahun 2014.

Meskipun upacara pencucian Ka’bah mengalami perubahan, itu tetap menjadi peristiwa penting bagi umat Islam.

Upacara yang biasanya disiarkan langsung di televisi dan ditonton oleh jutaan orang di seluruh dunia, dipandang sebagai simbol kesatuan komunitas Muslim dan pengingat akan pentingnya kemurnian spiritual.

Mencuci Ka’bah adalah sunnah Nabi Muhammad. Saat memasuki Ka’bah selama penaklukan Makkah, Nabi melihat mencuci struktur dan membersihkannya dari berhala. Khalifah kemudian mengikuti kebiasaan hingga hari ini.

Namun, menetapkan tanggal pencucian dua kali setahun dimulai selama masa Raja Abdulaziz: Raja pertama dan pendiri Arab Saudi modern.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here