Bahas Penyusunan Buku, Zainal Arifin Minta Harus ada Unsur Lokalitas

557

Jakarta, Muslim Obsession – Unsur lokalitas dinilai Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PBNU Zainal Arifin Junaidi menjadi hal penting dalam pembahasan penyusunan buku ajar Aswaja dan ke-NU-an.

Buku tersebut untuk seluruh tingkat sekolah, yakni dari Madrasah Ibtidaiyah hingga SMA sederajat yang berada di bawah naungan Ma’arif NU.

“Saya sampaikan lokalitas itu juga harus dijamin dalam buku ajar kita ini. Ini masuk di dalam silabus. Lokalitas ini, misalnya kalau tokoh pendiri NU secara nasional kan Hadratussyekh KH. Hasyim dan KH. Wahab Chasbullah. Mbah Bisri sudah nasional itu sudah pasti, tetapi ditambah tokoh-tokoh pendiri lokal misalnya di Lombok Tuan Guru Shaleh Hambali, Tuan Guru Faisal. Karena apa? How to be menjadi kalau mereka tidak tahu tokoh di situ dulu yang mendirikan NU siapa. Lalu pemikirannya seperti apa,” kata Zainal, Selasa (2/7/2019).

Ia menyatakan bahwa nantinya dua buku ajar ini akan dibuat digital, sehingga wilayah-wilayah yang belum mampu menyusun dipersilakan untuk untuk mencetaknya.

Zainal menambahkan, selama ini penyusunan buku ajar dilakukan sendiri-sendiri di beberapa daerah, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

Meskipun ketiga wilayah ini berpedoman pada silabus ma’arif pusat, tapi silabus itu disusun pada 2006. Sementara pihaknya mengaku pada pada 2018 sudah menyusun silabus terbaru sesuai dengan kurikulum 2013.

“Dengan kurikulum  2013, metode pengajaran segala macam berubah, evaluasi kan juga berubah, kita juga melihat kebutuhan sekarang ini sesuai dengan perkembangan zaman,” kata Arifin.

Arifin berharap, nantinya melalui pelajaran Aswaja dan ke-NU-an, anak didik mengetahui tentang kedua pelajaran itu. Sementara untuk mengetahuinya, ada empat aspek yang ia tekankan.

Pertama, how to know, yakni bagaimana anak didik mengetahui Aswaja dan NU. Kedua, how to do, yaitu bagaimana melakukan sesuatu. Ketiga, how to be, yaitu bagaimana menjadi aswaja dan NU.

Keempat, how to live togather, yakni bagaimana hidup dengan orang lain secara harmonis di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

“Keempat aspek ini, saya ingin tercermin di dalam buku-buku yang akan berlaku secara nasional,” pungkasnya. (Way)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here