Muslim Obsession – Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah meminta negara-negara mayoritas Muslim di seluruh dunia untuk memutuskan semua hubungan dengan Israel karena Israel terus melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Berbicara pada upacara peluncuran rudal hipersonik Fattah II buatan dalam negeri Iran, Khamenei mengecam pemerintah Muslim yang gagal mengutuk Israel atas kejahatan perangnya terhadap warga sipil Palestina.
“Beberapa pemerintahan Islam mengecam kejahatan Israel di majelis, sementara beberapa lainnya tidak. Ini tidak bisa diterima,” kata Khamenei, dilansir Doha News, Selasa (21/11/2023).
“Pemerintahan Islam setidaknya harus memutuskan hubungan politik dengan Israel untuk jangka waktu terbatas,” tambahnya.
Pernyataan terbaru Khamenei muncul setelah seruannya pada tanggal 1 November untuk melakukan “boikot Muslim” terhadap Israel yang menurutnya harus mencakup penghentian ekspor minyak dan makanan yang dikirim ke apa yang ia juluki sebagai “rezim Zionis.”
Peluncuran pada hari Minggu menunjukkan Republik Islam memamerkan persenjataan tempurnya yang telah ditingkatkan – termasuk drone serang dan sistem pertahanan rudal 9-Dey, dengan kemampuan meluncurkan proyektil jarak pendek dan menengah.
Terlepas dari unjuk kekuatan ini, laporan sebelumnya menunjukkan bahwa Khamenei menolak untuk “secara langsung” terlibat dalam perang Israel-Hamas.
Menurut laporan itu, Khamenei mengatakan kepada pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, bahwa Iran dan Hizbullah tidak akan berperang atas nama gerakan Palestina karena mereka tidak diberi peringatan mengenai serangan mendadak pada 7 Oktober.
Para pejabat Iran dan Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa Khamenei mendesak Haniyeh untuk “membungkam suara-suara” dalam kampanye Palestina yang menyerukan Iran dan sekutu Hizbullahnya untuk terlibat dalam pertempuran melawan Israel.
Namun, Teheran malah berjanji untuk menawarkan dukungan moral dan finansial kepada Hamas.
