Aku pada Sepotong Malam (Bagian 1)

964
Ilustrasi. Foto Net.

Muslim Obsession – Kabur dari rumah. Menembus pagi yang masih buta. Berjingkat menjinjing sepasang selop hak tinggi lima senti, mencangking tas punggung warna maroon, perlahan membuka daun pintu utama, sekuat tenaga membungkam sunyi, bahkan, sebisa mungkin napaskupun aku tahan hingga tak terdengar ibu yang tengah lelap di ujung sajadahnya usai sholat subuh.

Oh, ibu, cinta ini adalah kerlip gemintang di lelangit biru, begitu indahnya. Sungguh, tak kuasa aku membendung ceruk – ceruk berlabuhnya rasa yang aku sebut ini cinta, cinta pada pria tampan mirip Oppa Korea, Mas Kris, yang kini akan aku sambangi di kawasan elit Pondok Gede Jakarta.

Langkahku dicecar waktu, meski jarak stasiun kereta tak jauh dari rumah, khawatir terlambat, gegas langkahku menuju kereta pukul lima pagi, di Stasiun Cilegon, tujuan Rangkasbitung.

Dilanjut menaiki kereta commuter line arah Jakarta, Aku duduk di gerbong ketiga, di sisi jendela, bunyi derit rel menjerit dan melaju kencang mengusik pagi yang masih dibungkus dingin, mulai terlihat pohon – pohon melambai dan saling berkejaran, dan deret sawah hijau seperti hampar beludru terpampang bergantian, bias hangat garis – garis matahari memeluk setiap lekuk bumi. Sesekali tergambar wajah ibu dan segala ucapannya.

BERSAMBUNG

______________________________________

Cerpen Abay Kusnalia.

Guru SDIT Banten Islamic School, Kramatwatu Serang. Ia juga aktif di Forum Lingkar Pena (FLP) Banten.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here