Akibat Corona, Warga Afghanistan Meninggal di Arab Saudi

603
Ka'bah lengang di tengah isu Covid-19.

Riyadh, Muslim Obsession – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengkonfirmasi kasus kematian pertama akibat virus Corona. Pasien Corona yang meninggal tersebut seorang warga Afghanistan berusia 51 tahun.

Karena hal itu bandara utama Uni Emirat Arab di Dubai dan Abu Dhabi mengkonfirmasi akan menangguhkan sementara semua penerbangan penumpang mulai Kamis.

Dilansir Aljazeera, Selasa (24/3/2020), juru bicara Kementerian Kesehatan Saudi Mohammed Abdelali mengatakan pada konferensi pers yang disiarkan televisi pada Selasa bahwa kematian terjadi pada Senin malam di Madinah, di mana kesehatan pria itu memburuk dengan cepat setelah melapor ke ruang gawat darurat.

Kematian pertama karena virus Corona disampaikan bersamaan saat Kementerian Kesehatan Saudi melaporkan 205 kasus baru Corona di Saudi, lonjakan terbesar di kerajaan itu dalam satu hari. Kini telah melonjak menjadi 767 kasus.

Saudi yang melaporkan jumlah kasus Corona tertinggi di wilayah Teluk, sejak Senin (23/3) lalu telah menerapkan aturan jam malam nasional untuk membatasi penyebaran virus mematikan ini

Raja Salman telah mengingatkan akan perjuangan yang lebih sulit melawan virus Corona, seiring kerajaan tersebut juga menghadapi pukulan akibat anjloknya harga minyak.

Kerajaan mengambil langkah-langkah drastis sejak awal untuk mengatasi wabah ini, termasuk menghentikan penerbangan internasional, menghentikan umarah sepanjang tahun, menutup masjid, sekolah, mal dan restoran, dan memberlakukan jam malam di malam hari.

Hingga Selasa (24/3) tercatat adanya 205 infeksi baru, sehingga total yang terjangkit di kawasan Dewan Kerja Sama Negara Arab di Teluk (GCC) yang beranggotakan enam negara menjadi lebih dari 2.100, kebanyakan di Qatar dan Arab Saudi.

Dari jumlah tersebut 6 orang di antaranya tewas, tiga di Bahrain, dua di UEA dan yang terbaru di Arab Saudi.

Kuwait juga memberlakukan jam malam, menangkap dan akan mendeportasi sembilan ekspatriat karena melanggar jam malam.

Sementara di UEA, pusat pariwisata dan bisnis di kawasan itu dan pusat transit udara utama, telah mengikuti langkah-langkah Teluk Arab lainnya dalam upaya mengekang penyebaran virus itu, mendesak orang untuk tetap di rumah, tetapi tidak mengumumkan jam malam resmi atau menangguhkan pekerjaan. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here