Sempat Ingin Bom Masjid, Eks Marinir AS Jadi Mualaf

366

Muslim Obsession – Hidayah datang dari Allah kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya, sekalipun ia adalah orang yang sangat benci terhadap Islam.

Kisah Richard ‘Mac’ McKinney menjadi sorotan usai ceritanya beralih kepercayaan menjadi seorang mualaf. Hebohnya, mantan marinir Amerika Serikat (AS) ini mengaku menjadi seorang muslim setelah sempat membenci Islam bahkan berencana mengebom sebuah masjid.

Rencana Mac mengebom masjid muncul karena dirinya dipenuhi kebencian dan prasangka bahwa Islam merupakan agama teror.

“Banyak orang tak percaya, atau mereka benar-benar terkejut saat mendengar saya bicara soal ini,” kata McKinney, dikutip All American Muslim.

Ia kemudian berujar, “Dulu saya punya banyak kebencian [terhadap Islam], tetapi hanya perlu mengetahui lebih banyak tentang [Islam] dan benar-benar memahami apa artinya bagi saya.”

Kebencian itu tertanam di benak Mac saat dia dikirim ke Suriah, karena banyak hal yang ia lihat.

“Banyak hal yang saya lihat menjadi alasan mengapa saya merasakan apa yang saya rasakan di kemudian hari,” kata Mac.

Usai masa tugas di Suriah berakhir, Mac memproklamirkan diri menjadi nasionalis. Menghancurkan masjid menjadi salah satu dari sejumlah rencananya.

Mac menyadari jika ia melancarkan aksinya, hidup dia bakal berahir di penjara Terre Haute. Mac mulanya ingin mengebom salah satu masjid Pusat Studi Islam Muncie, Indiana, di suatu hari Jumat pada 2009 silam.

Namun, Mac berubah pikiran saat melihat anaknya pulang dari sekolah dan berbincang soal ibu temannya yang mengenakan niqab.

Cerita itu direspons dengan komentar yang meledak-ledak. Mac betul-betul tak ingin anaknya berada di orang-orang semacam itu. Sang Putri pun kesal dan bingung.

Reaksi putrinya membuat Mac mempertimbangkan ulang rencananya. “Anak-anak tak dilahirkan dengan prasangka tau rasisme atau kebencian. Mereka buta warna, dalam arti tertentu,” ujar dia.

Bagaimanapun, ia tak ingin putrinya memiliki kebencian yang sama dengan dirinya terhadap orang Muslim. Ia lalu mencari jawaban atas kebingungan yang melanda dan menghadapi kebencian dirinya.

Untuk menemukan jawaban itu, Mac pergi ke Islamic Center. Orang-orang menyambutnya, meski dia merasa asing dan ganjil.

“Setelah beberapa saat, saya mulai menghabiskan berjam-jam di sana, dan semuanya masuk akal bagi saya. Saya tahu saya ingin mengucapkan Syahadat – saya ingin menjadi seorang Muslim,” jelas Mac.

Mac pun mengucap syahadat dan berkomitmen masuk Islam. Dia juga memiliki nama sebagai Muslim, Omar Sayeed Ibn Mac.

Beberapa saat kemudian dia diangkat menjadi Presiden Asosiasi Mahasiswa Muslim (MSA) Ball State.

Lalu pada 2014, ia terpilih sebagai presiden Islamic Center. Hari-hari selanjutnya, Mac kerap memimpin doa dan memberi khutbah.

Mac juga memiliki visi untuk membuat komunitas Muslim lebih terlihat dan mengoreksi kesalahpahaman yang beredar. Eks marinir itu juga telah mempelajari pekerjaan sosial di Ball State.

Kisah Mac dibuat dalam film dokumenter pendek berjudul ‘Stranger at the Gate.’ Film ini juga menang dalam Festival Film Tribeca pada 2022 sebagai kategori khusus.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here