Distribusi Bantuan Warga Palestina Terhambat Akibat Konflik dan Badai Gurun

623

Jordania, Muslim Obsession – Menguatnya konflik antara Polisi Israel dengan warga Palestina di Masjid Al Aqsa beberapa hari lalu, telah berdampak terhadap para relawan kemanusian yang tengah mendistrubusikan bantuan untuk para warga Palestina yang mengungsi di perbatasan negara.

Hal itulah yang dirasakan oleh relawan dari Indonesia Eko Sulistio, yang sudah hampir sebulan selama Ramadhan ini berada di daerah perbatasan Jordania-Palestina. Ia datang dari Tanah Air untuk berbagi keberkahan di bulan suci Ramadhan dengan rakyat Palestina.

Namun, ia mengatakan, dirinya tak menyangka bantuan akan terhambat dengan adanya konflik di Al Aqsa antara polisi Israel dengan warga Palestina. Bentrok yang terjadi kata Eko, membuat situasi keamanan ikut memanas dan semakin ketat.

“Gerak gerik kita menjadi sangat terbatas, pengamanan dan pengawasan semakin ketat, seiring meningkatnya konflik di Al Aqsa. Beberapa bantuan terpaksa harus tertunda, menunggu situasi reda, dengan terus melakukan lobi dengan aparat pemerintahan,” ujar Eko saat dihubungi, Sabtu (30/4/2022).

Tidak hanya itu, kata Eko, konflik juga berdampak pada tingginya harga-harga bahan makanan pokok. Sehingga kebutuhan pangan pun semakin menipis. Namun, Eko bersyukur saat ini kondisi saat ini sudah mulai berangsur normal.

“Harga-harga bahan pokok sempat naik karena distribusi tidak lancar, sementara permintaan terus bertambah. Alhamdulillah saat ini sudah mulai normal,” jelas Eko.

Selain, situasi di lapangan juga diperparah dengan adanya badai gurun yang terjadi wilayah Timur Tengah. Eko menyebut bantuan sempat tertunda selama satu minggu akibat badai, demi mencegah risiko kesehatan para relawan. Bahkan badai kata dia, saat ini masih terjadi. 

Diketahui selama bulan Ramadhan 1443 H, Eko telah mendistribusikan bantuan berupa bahan pokok yang jumlahnya mencapai ribuan paket. Termasuk penyediakan paket buka puasa, mushaf Al-Quran, alat ibadah, serta obat-obatan dan vitamin.

Adapun data persisnya, yakni bantuan beras sebanyak 25 ton, minyak goreng, 25 ribu liter, bawang merah 80 ribu Kg, kacang-kacangan 80 ribu Kg, gula, 80 Kg, mie kuning 50 ribu pack, mie putih 50 ribu pack, garam 8 ton, susu 500 ribu kaleng, kentang 8 ton, keju 4000 batang , roti 1 ton, daging ayam 5 ribu ekor, biskuit 10 ribu pack, coklat 10 ribu batang.

“Jumlahnya cukup banyak ada ribuan bahan makanan yang kita didistribusikan untuk 40 ribu kepala keluarga warga Palestina yang tersebar di sejumlah kamp-kamp. Alhamdulillah semua sudah kita bagikan, bahan makanan ini untuk bekal ibadah puasa dan lebaran Idulfitri,” jelasnya.

Mereka kata Eko, tersebar di kamp pengungsi Palestina, Suff di Provinsi Jerash, kamp Gaza di Jerash, Kamp Syuknah, Provinsi Zarqo, dan Kamp Baq’ah di Provinsi Amman.

Bantuan untuk rakyat Indonesia itu datang dari lembaga kemanusian, yakni NU Peduli, DT Peduli, Al Ummahat Bekasi, Infaq Ku, Islamdina Bayana, dan donatur yang sifatnya pribadi.

“Semoga bantuan dari rakyat Indonesia bisa meringankan beban para pengungsi Palestina di Jordania yang selama ini hanya bisa hidup dari negara donor, karena mereka tidak mendapatkan hak kewarganegaraan dari pemerintah setempat,” tandasnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here