Muslim Obsession – Setelah dua tahun, Arab Saudi baru-baru ini mencabut semua pembatasan terkait pandemi COVID-19 pada pelancong asing, termasuk vaksinasi wajib. Pembatasan 7 bulan shalat dan umrah juga sudah dicabut Oktober lalu.
Pelonggaran pembatasan tampaknya disambut baik oleh jamaah yang ingin menunaikan ibadah umrah selama Ramadhan 2022.
Hal itu terlihat dari banyaknya jamaah yang diharapkan bisa menunaikan ibadah umrah di bulan puasa Ramadhan, seperti disampaikan Wakil Menteri Haji dan Umrah Saudi Dr. Abdulfattah Mashat.
Dia mengatakan bahwa Masjidil Haram diperkirakan akan menyambut lebih dari 400.000 peziarah selama bulan suci.
Umrah terbuka lebar bagi wisatawan asing. Arab Saudi tidak akan membatasi jumlah pelancong yang akan datang.
Namun jumlah jamaah setiap hari akan ditentukan sesuai dengan kapasitas di Masjidil Haram untuk menghindari kepadatan, jelas Dr Abdulfattah Mashat dalam sambutannya kepada Asharq Al-Awsat.
Dia mengatakan bahwa jamaah umrah mengalami peningkatan yang signifikan karena Kerajaan secara bertahap melonggarkan pembatasan terkait virus corona. Diketahui bahwa Dua Masjid Suci kini menyambut ratusan ribu peziarah setiap hari.
Mashat mengatakan, kebijakan pencabutan pembatasan tersebut dianggap sebagai situasi pandemi di Kerajaan yang tampaknya mengalami kemajuan. Hal ini juga didukung oleh tingginya angka vaksinasi dan tingkat pelayanan kesehatan di Arab Saudi.
Lebih lanjut, ia juga memuji aplikasi Eatmarna yang dikembangkan oleh Menkes tersebut karena telah berperan besar dalam memfasilitasi proses resmi jamaah haji di seluruh dunia.
Ditanya soal perkiraan jumlah jemaah haji yang akan melakukan perjalanan suci tahun ini, dia menjawab masih terlalu dini untuk mengatakannya, mengingat Kementerian Kesehatan masih menilai perkembangan pandemi dan dampaknya.
Dia juga menekankan bahwa Arab Saudi tidak menetapkan batasan berapa banyak jamaah yang akan diterimanya. Kerajaan akan menerima siapa saja yang mendapatkan izin untuk melakukan umrah sampai sekarang.
