Ketum PBNU: Isu Taliban Bisa Bangkitkan Kelompok Radikal di Indonesia

614
Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj.
Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Jakarta, Muslim Obsession – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj mengingatkan bahwa perebutan kekuasaan Taliban atas Afghanistan adalah murni urusan politik.

Untuk itu, Kiai Said meminta masyarakat menyikapi dengan biasa saja. Karena jika berlebihan isu kemenangan Taliban menguasai Afghanistan bisa dijadikan motivasi dan membangkitkan semangat kelompok radikal di Indonesia.

“Taliban menang ini akan pasti, akan dijadikan motivasi, membangkitkan semangat di [kelompok] radikal Indonesia ini,” kata Said dalam webinar ‘Langkah Nyata Merajut Kebinekaan NKRI’ yang disiarkan di NU Channel, Jumat (20/8) malam.

Meski demikian, Said tak merinci kelompok radikal mana yang ia maksud. Ia mengatakan kelompok radikal di Indonesia pasti memiliki klaim bahwa Tuhan telah membantu Taliban menguasai kembali Afghanistan.

“Mereka pasti bilang ‘tuh liat Tuhan telah membela Taliban, sekarang bisa menang, mari kita bangkit, Tuhan akan membela kita’. Pasti akan terjadi seperti itu,” ujarnya.

Said mengingatkan Indonesia sangat berbeda jauh dengan kondisi Afghanistan. Menurutnya, berbagai pihak luar negeri bahkan memuji kondisi masyarakat Indonesia.

Menurutnya, mereka memandang masyarakat Indonesia bisa hidup berdampingan satu sama lain meski berbeda suku, ras dan agama.

“Afghanistan itu hanya 7 suku, 100 persen muslim. Tapi 40 tahun kerap dilanda perang saudara. Tapi yang namanya hanya karena politik itu perang sampai 40 tahun,” kata Said.

Lebih lanjut, Said pun mengingatkan para pelajar Indonesia yang saat ini tengah menimba ilmu di berbagai belahan dunia. Ia berharap para pelajar tersebut hanya membawa ilmu, bukan budaya di tempat negaranya belajar.

“Saya sempat belajar ke Timur Tengah, Gus Dur juga ke Irak dan Mesir, Alwi Shihab ke Mesir. Tapi kita pulang bawa ilmu. Ilmu agama tafsir, hadis. Tapi tak bawa budaya, tak bawa cara berfikir orang Arab,” ujarnya.

“Begitu juga silakan yang kuliah di Eropa, Amerika, pulang bawa teknologi, jangan bawa budaya Eropa atau barat atau AS ke Indonesia,” katanya menambahkan.

Said menekankan Indonesia memiliki kebudayaan tersendiri yang khas dan harus dipertahankan. Ia menegaskan budaya yang berasal dari negara lain tak akan cocok untuk Indonesia.

“Dan saya yakin [budaya Indonesia] lebih baik dari budaya orang Arab dan Eropa,” ujarnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here