Shiyam Menjadi Shaum, Begini Penjelasan KH Said Aqil Siroj

475
Said Aqil Siradj OK
Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siradj. (Foto: nu.or.id)

Jakarta, Muslim Obsession – Saat Ramadhan, terdapat dua kata yang sering dijumpai, yakni Shiyam dan Shaum. Memiliki unsur yang sama, namun ternyata memiliki terminologi yang berbeda.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, umat Islam perlu meningkatkan kualitas puasa, dari Shiyam menjadi Shaum.

BACA JUGA: 

Puasa, Perisai Diri dan Tangga Menujut Takwa

Tiga Tingkatan Puasa Menurut Imam Al-Ghazali

Jangan Salah Niat Puasa Ramadhan, Perhatikan Tiga Hal Ini!

Menurutnya, Shiyam adalah terminologi syariah yang berarti meninggalkan makan, minum, dan berbagai hal yang dapat membatalkan puasa melalui lubang yang ada di tubuh sejak imsak hingga ghurubus-syams (matahari terbenam).

“Itu namanya shiyam. Itu wajib sebab salah satu rukun Islam. Oleh karenanya kita sebagai umat Islam harus menjalankan shiyam di bulan Ramadhan ini,” tutur Kiai Said Aqil Siroj lewat pesan setelah ikhbar awal Ramadhan 1442 H di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Kendati demikian, Kiai Said mengajak umat Islam untuk meningkatkan shiyam bukan sekadar meninggalkan makan-minum. Meningkatkan kualitas ibadah dari Shiyam menjadi Shaum, yakni imsakil hawainnafs (mencegah ajakan hawa nafsu) dari imsak sampai ghurubus-syams.

“Yakni mencegah masuknya sesuatu ke dalam tubuh serta mencegah lisan dan mulut dari hal-hal yang tidak benar, hoaks, menyebar fitnah, caci-maki, adu domba, harus kita cegah mulut kita dari itu semua,” jelasnya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here