Jakarta, Muslim Obsession – Baru-baru ini Arab Saudi mengeluarkan peraturan tentang larangan haji dan umrah bagi jutaan warga Palestina.
Alasannya ialah karena Arab Saudi menolak paspor sementara yang dibuat Yordania bagi satu setengah juta lebih warga Palestina.
Langkah ini disebut-sebut sebagai bagian dari kebijakan baru Arab Saudi untuk menghentikan penerbitan visa Haji dan Umrah ke Palestina di Yordania, Lebanon, Yerusalem Timur, maupun orang Palestina yang tinggal di Israel, yang hanya memiliki dokumen perjalanan sementara yang dikeluarkan oleh Yordania atau Lebanon.
Dilansir Middle East Eye (MEE) Jumat (9/11/2018) kebijakan yang berlaku efektif pada 12 September lalu ini, mempengaruhi 2,94 juta orang Palestina yang tidak memiliki akses dokumen perjalanan lainnya yang memungkinkan mereka pergi ke Arab Saudi. Di mana jutaan umat Muslim melakukan perjalanan setiap tahun untuk berziarah ke kota suci Makkah dan Madinah.
Beberapa agen perjalanan yang diwawancarai MEE di Israel, Yerusalem Timur dan Yordania mengatakan bahwa mereka diberitahu oleh Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Yordania bahwa kedutaan Saudi di Amman mengatakan kepada mereka untuk tidak mengajukan permohonan visa sementara bagi siapa saja yang ingin melakukan perjalanan ke Makkah.
Selanjutnya, mereka menyebut keputusan Saudi tersebut sebagai bagian dari perjanjian bilateral dengan Israel untuk mengakhiri identitas Palestina dan hak untuk kembali bagi pengungsi.
“Arab Saudi menekan Yordania untuk memanasi para pengungsi Palestina di Yordania, Palestina di Yerusalem Timur, dan sekarang orang-orang Palestina di Israel. Hal yang sama bisa terjadi di Libanon,” katanya.
