5 Negara akan Bertemu di Kuala Lumpur Bahas Problem Umat Islam

991

Jakarta, Muslim Obsession – Perdana Menteri Mahathir Mohamad menyampaikan Malaysia, Indonesia, Turki, Qatar, dan Pakistan akan menjadi pelopor KTT Kuala Lumpur untuk membahas persoalan umat Islam.

Mahathir, yang juga ketua KTT Kuala Lumpur, mengatakan kepala negara dari Qatar, Turki dan Pakistan sudah sepakat menghadiri KTT yang akan berlangsung pada 18 Desember hingga 21 Desember itu.

KTT Kuala Lumpur 2019 akan membahas tentang masalah umat Islam berdasarkan tujuh pilar yaitu pembangunan dan kedaulatan; integritas dan tata kelola yang baik; budaya dan identitas; keadilan dan kebebasan.

Tiga pilar lainnya adalah perdamaian, keamanan dan pertahanan; perdagangan dan investasi; dan teknologi dan tata kelola internet, kata Mahathir dalam soft launching KTT Kuala Lumpur 2019.

Mahathir mengatakan negara-negara lain juga telah meminta dan menyatakan minat untuk menghadiri KTT Kuala Lumpur 2019.

“Kita perlu memiliki umat Islam yang mendukung inisiatif ini tetapi untuk memulainya, kita harus melakukannya dengan cara yang kecil, dan saya berharap kita dapat membawa pesan ini di seluruh dunia,” kata Mahathir seperti diberitakan Anadolu Agency, Sabtu (23/11/2019).

Mengangkat tema “Peran Pembangunan Dalam Mencapai Kedaulatan Nasional”, KTT ini akan dihadiri oleh 450 pemimpin, pemikir, intelektual, dan cendekiawan Muslim dari seluruh dunia.

Mahathir mengatakan perlu menjaga kesolidan Malaysia, Indonesia, Turki, Qatar dan Pakistan untuk menjadi inti atau kelompok inti dari KTT.

Mahathir mengatakan banyak negara Muslim sibuk atau menghadapi perang saudara.

“Jadi kami (KTT) memilih negara-negara kecil yang memiliki waktu dan upaya untuk menemukan solusi, itu mengapa kami memilih lima negara ini,” jelas Mahathir.

“Bukannya mereka tidak punya masalah, tapi masalah mereka tidak sebesar negara lain. Tapi saya berharap nanti, orang lain akan bergabung,” terang dia.

Mahathir juga menjawab pertanyaan apakah KTT Kuala Lumpur merupakan alternatif dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk kemajuan umat Islam.

Menurut Mahathir, OKI adalah organisasi yang sangat besar dan sangat sulit umat Islam memiliki organisasi sebesar itu.

“Itulah sebabnya kami mulai dengan lima negara dan kami berharap seiring waktu anggota OKI lainnya akan bergabung,” ucap Mahathir.

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here