Jakarta, Muslim Obsession – Selain disebut sebagai bulan yang penuh ampunan dan keberkahan, banyak juga peristiwa penting yang terjadi pada bulan Ramadhan. Salah satunya adalah peristiwa bersejarah yang terjadi pada 17 Ramadhan.
Umumnya orang Islam mengetahui peristiwa paling penting dalam 17 Ramadhan adalah turunnya Al-Quran Al-Karim dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia yang dikenal dengan istilah Nuzul Al-Qur’an atau Nuzulul Qur’an.
Namun selain itu ada beberapa persitiwa penting lainnya sebagaimana disampaikan Dewan Syura Majelis Rasulullah (MR) Al-Habib Nabiel bin Fuad Al-Musawa.
Dalam ceramah yang disiarkan Nabawi TV dan Majelis Rasulullah beberapa waktu lalu, Habib Nabiel mengemukakan empat peristiwa penting yang terjadi pada 17 Ramadhan. Di antaranya:
Pertama, peristiwa Nuzul (turunnya) Al-Quran.
Kedua, Peristiwa Perang Badar.
Ketiga, wafatnya Amirul Mu’minin Sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu pada tahun 40 Hijriyah,
Keempat, peristiwa penaklukan Byzantium Romawi Timur di zaman Khalifah Abbasiyyah Al-Mu’tashim Billah.
Habib Nabiel mengatakan, hubungan turunnya Al-Quran (Nuzulul Qur’an) dengan peristiwa Perang Badar (Ghazwah Badr Al Kubra), dijelaskan oleh Allah Ta’ala dalam Surah Al Anfal ayat 41:
وَمَا أَنزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Dan pada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) (yaitu Al Quran) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya 2 pasukan (perang Badr). Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Al Anfaal:41)
“Jadi pelajaran buat kita semua adalah bahwa Ramadhan ternyata adalah puncak-puncak prestasi kaum muslimin dari zaman ke zaman,” kata Habib Nabiel.
Hal itu diperkuat juga dengan turunnya Al-Quran, maka barangsiapa ingin diperkuat hatinya, diluruskan jalannya, dimudahkan cita-citanya, banyaklah berpuasa, berinteraksi dengan Al-Quran dan membela syariat Allah.
Demikian keistimewaan 17 Ramadhan dan peristiwa sejarah yang terjadi di dalamnya. Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa berinteraksi dengan Al-Quran. Bisa membaca, memaknai dan mengamalkan. (Albar)
