255 Wanita Saudi jadi Pasukan Keamanan Khusus Haji dan Umrah

239

Muslim Obsession – Sebanyak 255 wanita di Arab Saudi baru saja lulus dari Institut Pelatihan Wanita Angkatan Bersenjata setelah menerima pelatihan Pasukan Keamanan Khusus.

Ratusan perempuan jebolan institut itu dinyatakan memiliki spesialisasi keamanan diplomatik dan pengamanan jamaah haji dan umrah.

Seperti dilansir Saudi Gazette, Jumat (20/1/2023) mereka adalah angkatan keempat lulusan perempuan yang menyelesaikan pelatihan di institut tersebut.

Diketahui bahwa mereka telah menerima pelatihan teknologi dan aplikasi informasi, serta pelajaran teoritis dan praktis dalam keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas keamanan.

Mereka juga telah menerima pelatihan tentang sistem dan prosedur kerja keamanan, selain mempersiapkan mereka untuk tanggung jawab khusus yang harus mereka laksanakan sesuai dengan sifat pekerjaan mereka.

Upacara wisuda diadakan di bawah naungan Menteri Dalam Negeri Saudi Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Naif.

Dihadiri oleh Direktur Keamanan Publik, Letnan Jenderal Muhammad bin Abdullah Al Bassami.

Arab Saudi mulai merekrut wanita untuk bergabung dengan berbagai cabang Angkatan Bersenjata pada tahun 2019.

Baik pria maupun wanita di Arab Saudi dapat melamar posisi di militer melalui portal pendaftaran terpadu Kementerian Pertahanan.

Wanita di Arab Saudi dapat mendaftar untuk bergabung dengan Angkatan Darat Arab Saudi, Pertahanan Udara Kerajaan Saudi, Angkatan Laut, Pasukan Rudal Strategis, Layanan Medis Angkatan Bersenjata, dan pasukan diplomatik dan keamanan khusus untuk Haji dan Umrah.

Menurut Kementerian Pertahanan, perempuan di negara itu juga bisa menduduki jabatan sebagai kopral tentara, kopral, sersan, hingga sersan staf.

Dalam beberapa tahun terakhir, Kerajaan Saudi telah mengalami reformasi luas yang diawasi oleh penguasa de-facto-nya, Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), yang Visi 2030-nya bertujuan untuk mengubah masyarakat dan ekonomi Saudi.

Reformasi mencakup sejumlah perubahan yang menata ulang kehidupan sehari-hari perempuan Saudi. Salah satunya adalah mencabut kewajiban berhijab di tempat umum.

Selain itu, wanita Saudi tidak lagi dilarang menghadiri konser dan acara olahraga; sejak 2018, perempuan mendapatkan hak untuk menyetir sendiri.

Kerajaan juga melonggarkan aturan perwalian, yang berarti perempuan sekarang bisa mendapatkan paspor dan pergi ke luar negeri tanpa izin dari kerabat laki-laki.

Tahun lalu, peraturan senjata api Saudi juga dilonggarkan untuk wanita, yang berarti wanita Saudi sekarang diperbolehkan memiliki senjata api secara legal.

Kebijakan ini mendorong semakin banyak perempuan untuk belajar menembak.

Namun di sisi lain, reformasi semacam itu telah dirusak oleh tindakan keras terhadap aktivis hak-hak perempuan – bagian yang luas terhadap para pembangkang di Arab Saudi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here