Ulama Jabar, dari Lawan Hoax Hingga Semprot Elite yang Doyan Kritik

761
Jokowi dan Ulama Jabar
Presiden Jokowi bersama sejumlah ulama dari Jawa Barat, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/4/2018). (Foto: BPMI/Setkab)

Jakarta, Muslim Obsession – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat (Jabar) KH Rahmat Syafe’i berbicara seputar fenomena berita-berita bohong (hoaks) yang belakangan ini marak terjadi.

Menurutnya, ulama memiliki kewajiban untuk mengingatkan masyarakat terkait bahaya dari penyebaran hoaks tersebut.

“Ulama mempunyai kewajiban mengingatkan, bahwa berita-berita tersebut sangat menyesatkan dan harus diatasi untuk kemaslahatan,” tutur Rahmat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Rachmat  menyoroti banyak berita bohong terkait Presiden Jokowi. Salah satunya yang menyebut keterkaitannya dengan PKI. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi sudah mengklarifikasi kabar bohong itu. Para ulama pun sepakat untuk menangkal hoaks.

“Arahan Pak Presiden agar kita menolak berita-berita hoaks supaya tidak meresahkan masyarakat,” katanya.

Rachmat juga menyemprot para elite yang doyan berkomentar negatif terhadap pemerintah. Ia mengatakan, jika tidak memberikan kontribusi positif bagi negara, lebih baik tidak melontarkan komentar miring terhadap pemerintah.

“Kalau enggak bisa bersodaqoh (sedekah), jangan carekan (bahasa Sunda, artinya marah). Jangan mengganggu saja, itu sudah sodaqoh,” ujar Rachmat.

“Lebih-lebih memberitakan yang menggerakkan masyarakat secara positif, sedekahnya di situ. Kalau tidak punya uang, ya itu (jangan mengganggu) itu sodaqoh yang paling besar,” tambahnya. (Has)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here