Tingkatkan Literasi Siber, Sejumlah Dosen Dirikan Jogja Mendaras Data

818

Yogyakarta, Muslim Obsession – Untuk meningkatkan literasi dalam beraktivitas di media sosial pada era siber, sejumlah dosen di Yogyakarta mendirikan Jogja Mendaras Data (JMD). Menurut salah satu inisiator, Fathul Wahid, tepatnya JMD ditujukan agar masyarakat siber tidak gampang terjerumus dan bermain informasi hoax di media sosial.

“Jogja Mendaras Data ini merupakan inisiatif dari sejumlah dosen di Yogyakarta agar masyarakat siber tidak gampang terjerumus dan bermain informasi hoax di media sosial. Sesuai namanya mendaras, artinya mengkaji atau belajar dengan sungguh agar cerdas dalam menggunakan media sosial,” Kata Fathul Wahid yang juga dosen Program Magister Informatika, Universitas Islam Indonesia (UII) dalam konferensi pers peluncuran JMD di kampus UII Yogyakarta, Kamis (15/3/2018).

Inisiator lainnya, Andri Setiawan, menambahkan bahwa pihaknya memiliki perangkat teknologi yang memungkinkan untuk menyimpan dan menganalisis data percakapan warganet melalui media sosial seperti Twitter.

Ke depan, JMD akan menyediakan data bagi publik tentang apa saja terkait berbagai isu aktual yang menjadi perbincangan publik.

“Data ini menjadi sangat penting untuk mendeteksi apakah sebuah topik yang lagi hangat menjadi perbincangan warganet sengaja digerakkan oleh kelompok kepentingan, atau benar-benar murni kepentingan publik,” tambah Andri yang juga seorang dosen Program Magister Informatika UII.

Sementara itu pengamat sosial media UIN Sunan Kalijaga, Iswandi Syahputra yang juga tergabung dalam JMD menjelaskan, JMD dapat membantu membersihkan informasi pada era media baru.

“Saat ini siapa saja bisa membuat dan menyebar informasi tentang apa saja di media sosial. Informasi menjadi berlimpah ruah. Apalagi memasuki tahun politik. Informasi dapat menjadi komoditas politik. Informasi bersih dan kotor atau tersamar menjadi bercampur di media sosial. JMD dapat menjadi alat pembersih informasi berbasis data. Demokrasi virtual tidak dapat dibangun dari informasi yang kotor,” jelasnya.

JMD akan mendedikasikan diri untuk mengembangkan kajian dan penelitan bidang media sosial terkait isu-isu kontemporer. Harapannya, masyarakat semakin cerdas dalam bermedia sosial, bicara berbasis data, dan terhindar dari berita palsu. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here