Rohaniawan Katholik Apresiasi Kapolri Tangani Kasus Ferdy Sambo

373
Romo Benny Susetyo

Jakarta, Muslim Obsession – Tindakan tegas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menangani kasus penembakan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dinilai tepat.

Rohaniawan Katholik Romo Benny Susetyo mengatakan, ketegasan Jenderal Sigit menunjukkan sikap profesionalisme dan patut diberi penghargaan yang positif.

“Jendral Sigit sudah mengambil keputusan yang sangat tepat dan bijak dengan membuat tim investigasi independen yang mampu mengungkap kasus ini jadi terang benderang. Hal ini dilakukan dalam upaya mengembalikan citra kepolisian menjadi institusi yang memiliki kewibawaan dan bersih dari kejahatan kemanusiaan,” ungkap Romo Benny saat dihubungi Obsession Media Group (OMG), Sabtu (20/8/2022) malam.

BACA JUGA: Anggota Komisi III DPR Dukung Kapolri Copot Polisi yang Beking Kejahatan

Sekretaris Dewan Nasional (Sekwanas) Setara Institute ini mengungkapkan, Jenderal Sigit memiliki komitmen yang tidak perlu diragukan lagi, karena dia memegang teguh apa yang menjadi kewibawaan Polri dan juga kewibawaan sebagai Bhayangkara Negara.

Menurutnya, penanganan kasus Sambo menunjukkan ketegasan, kebijaksanaan, dan keinginan Jenderal Sigit untuk segera menyelesaikan kasus ini secara tuntas.

Di sisi lain, jelas Romo Benny, publik merasakan adanya dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Jenderal Sigit, mengingat tidak mudah menyelesaikan kasus yang melibatkan orang besar dalam tubuh Polri.

“Dilihat dari hasil riset Kompas menunjukkan bahwa langkah Sigit dipuji oleh publik, sehingga kepercayaan publik terhadap polisi yang sempat turun menjadi naik kembali. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memberi nilai positif terhadap keberanian Jenderal Sigit untuk melakukan langkah-langkah yang dinilai oleh publik memiliki keberanian untuk menegakkan hokum,” jelasnya.

BACA JUGA: Cucu Jenderal Sudirman Puji Langkah Kapolri

Romo Benny menyinggung sosok mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Iman Santoso dalam kasus Sum Kuning yang melibatkan para anak jenderal di zaman pemerintahan Presiden Soeharto.

Ketika itu Hoegeng pun harus ‘terpental’ dari jabatannya, karena memperjuangkan kebenaran dan akhirnya menjadi korban.

“Ini menunjukkan bagaimana Jenderal Sigit mampu mengendalikan Polri, sehingga semuanya di jajaran kepolisian bersatu untuk mendukung langkah-langkah Jenderal Sigit,” tambah Romo Benny.

Ditetapkannya Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi sebagai tersangka pembunuhan berencana Brigadir J, sebut Romo Benny, menunjukkan Polri serius dalam menangani kasus-kasus yang bertentangan dengan hukum.

BACA JUGA: Akui Bersalah, Ferdy Sambo: Saya Merekayasa, Saya Otaknya

Siapa pun tidak bisa menghalangi bahwa hukum harus ditegakkan dan ini merupakan langkah yang sangat positif bagi kewibawaan Polri ke depannya.

“Dari kasus ini kita bisa belajar banyak hal mengenai bagaimana ke depannya tata kelola dalam tubuh Polri harus lebih profesional. Sehingga tidak ada lagi satgas-satgas khusus, tapi semuanya harus di bawah kendali Kapolri. Kita berharap dalam proses pembelajaran ini Polri bisa berbenah diri untuk menempatkan orang-orang profesional yang berpihak pada keadilan,” ujarnya.

Ia berharap Jenderal Sigit akan mampu mengatasi ini semua, baik dari sisi hambatan psikologis maupun kepangkatan.

“Inilah saatnya untuk memberikan kesadaran baru bahwa tugas kepolisian ke depan adalah mengawal demokrasi dan memberikan pelayanan publik yang terbaik. Semoga kasus ini bisa menyadarkan kembali pentingnya polisi sebagai pelayan publik, pengayom, selalu berpihak kepada ‘orang kecil’ dan lemah,” pungkasnya. (Elly S)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here