Rhenald Kasali: Masuk Dunia Baru, Indonesia Awas Jangan Gagal Paham

1082
Prof. Rhenald Kasali, saat acara Talkshow buku karangannya “MO: Sebuah Dunia Baru yang Membuat Banyak Orang Gagal Paham”, di Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (21/9/2019).
Prof. Rhenald Kasali, saat acara Talkshow buku karangannya “MO: Sebuah Dunia Baru yang Membuat Banyak Orang Gagal Paham”, di Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (21/9/2019).

Jakarta, Muslim ObsessionFounder Rumah Perubahan, Rhenald Kasali, mengatakan bahwa di buku terbarunya yang berjdudul “#MO: Sebuah Dunia Baru yang Membuat Banyak Orang Gagal Paham”,  ia memotret fenomena yang terjadi di Indonesia belakang ini, yang sarat sekali dengan peristiwa gagal paham.

“Seperti setiap hari terjadi mobilisasi, mobilisasi sampai politik, ekonomi, pertikaian antar lembaga dan sebagainya yang melibatkan emosi, karena mobilisasi itu sudah dibuat dengan story telling,” kata Rhenald, pada acara talkshow buku #MO, di Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (21/9/2019).

Guru Besar FEUI ini menjelaskan, masyarakat sekarang ini tengah mengalami pergeseran. Pergeseran ini bergerak lebih jauh  lagi.

“Jadi kalau orang mengatakan tidak ada shifting, mugkin dia melihat yang kecil saja belum bisa. Shifting dari dunia offline ke online, sekarang diikuti dengan shifting of trust,” lanjutnya.

Sehingga menurutnya yang awalnya semuanya serba internal dan segalanya serba berdasarkan get client, tapi sekarang sudah berdasarkan crowd. Maka sekarang  adanya sistem reting dan lain sebagainya. Karena menurut Prof. Rhenald, platform yang membentuk peradaban.

“Yang ketiga, jangan lupa, bahwa kita sering menyaksikan banyak sekali sumber-sumber pendapatan utama industri mulai hilang. Karena muncul intangibles yang tidak pernah kita duga sebelumnya, yaitu data. Dan data ini yang sekarang menjadi tambang emas terbesar di dunia. Jadi tambang emas terbesar di dunia ini adalah data,” paparnya.

Ketika membuat prodak menjadi bagian dari strategi industri yang berbasiskan data, itu menjadi sangat penting ke depannya. Oleh karena itu, lanjut Prof. Rhenald, penting bagaimana seseorang memaklumi segala sesuatu itu dengan mengorkestrasi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here