Penelitian: Orang Beriman yang Suka Bergaul Mliki Harapan Hidup 15 Tahun Lebih Lama

573

Muslim Obsession – Sebagai makhluk sosial, manusia meniscayakan untuk selalu berhubungan dengan orang lain. Karena itu mereka yang anti sosial niscaya rentan terganggu kesehatan jiwanya. Islam sendiri memperhatikan fitrah manusia lewat konsep bernama jamaah.

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad Saw bahkan bersabda bahwa bersosialisasi atau menyambung silaturahmi itu membuka pintu kebahagiaan dan rezeki.

“Penelitian menunjukkan bahwa orang yang banyak bersilaturahim itu memiliki tingkat kebahagiaan dan tingkat harapan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang lebih banyak menyendiri dan tidak berinteraksi dengan sesama sejawat, sahabat atau dengan tetangga dan anggota keluarganya,” kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti.

Dalam program Kolak Tvmu, Kamis (14/4), dirinya lalu mengutip penjelasan Susan Pinker dalam buku berjudul The Village Effect yang menyatakan bahwa orang yang berinteraksi dan curhat dengan orang-orang terdekatnya memiliki harapan hidup 15 tahun lebih lama dibanding dengan orang-orang yang penyendiri.

“Ini tentu penelitian ini semakin memperkuat betapa pentingnya peranan interaksi sosial dan betapa pentingnya peranan kita dalam membangun persahabatan,” terang Mu’ti, dikutip dari muhammadiyah.or.id

Selain bersosialisasi, unsur penting dalam kehidupan manusia lainnya adalah kekuatan iman atau kekuatan spiritual.

Mengutip buku Spiritual Capital karya Danah Zohar, Mu’ti menjelaskan bahwa orientasi kehidupan yang serba materialistis ternyata tidak bisa membuat orang sepenuhnya merasa bahagia.

“Orang-orang yang punya iman itu ternyata punya tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak beriman,” jelasnya.

Sebagai contoh di negeri Barat yang kehidupannya maju, euthanasia atau bunuh diri secara medis diperjuangkan agar bisa legal.

Fakta ini bagi Mu’ti menunjukkan bahwa orang yang tidak beriman merasakan kegersangan jiwa kendati memiliki harta yang cukup.

“Mereka merasa tidak ada harapan dan kemudian memilih untuk bunuh diri dengan cara-cara yang dilegalkan secara hukum tetapi tentu saja menurut agama itu sesuatu yang tidak diperbolehkan. Nah disinilah arti penting dari kekuatan rohani, kekuatan spiritual dalam usaha kita meraih kebahagiaan,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here