PBNU: Aliran Wahabi Salafi Gampang Melabeli Orang Lain Sesat dan Kafir

662
Paham Wahabi
Ilustrasi paham Wahabi: satuislam.org

Jakarta, Muslim Obsession — Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrurrozi alias Gus Fahrur menyebut Wahabi dan Salafi digolongkan sebagai paham garis keras dalam beragama.

Pasalnya, Wahabi dan Salafi paling mudah menyalahkan amaliah dari kelompok lain. Bahkan gampang menuduh orang itu sesat dan kafir. Menurutnya, dua kelompok itu tak bisa menerima akulturasi ajaran Islam dengan budaya seperti yang dilakukan NU.

“Kedua paham itu sering kali dianggap sebagai akar ideologi garis keras yang gampang memberi stempel bid’ah, sesat, bahkan kafir kepada kelompok lainnya, khususnya kepada kaum muslimin tradisional NU,” kata Fahrur, Jumat (22/4).

Fahrur menyebut Wahabi dan Salafi menganggap ziarah kubur sebagai perbuatan syirik. Mereka pun menganggap Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai ajaran bid’ah.

Dia berpendapat sebenarnya dua paham itu tidak akan menimbulkan masalah jika jamaahnya menghormati kelompok lain. Fahrur berkata penganut Wahabi dan Salafi perlu memahami bahwa perbedaan itu sebuah rahmat.

“Saya yakin selama mereka tidak melakukan stigma bid’ah, sesat, dan kafir kepada kelompok lain, pasti akan harmoni,” tuturnya.

Masalahnya kata dia, kelompok Wahabi Salafi ini selalu menjustise orang lain salah, kafir dan sesat. Sementara dirinya mengklaim paling benar dalam menjalankan ajaran agama.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut aliran Wahabi dan Salafi tidak cocok di Indonesia.

Mahfud meminta NU dan Muhammadiyah menjaga masjid. Dia beralasan tak sedikit paham keagamaan yang tak sesuai nilai-nilai keagamaan Indonesia.

“Jangan sampai NU dan Muhammadiyah kehilangan masjid-masjid dan tempat peribadatan yang sudah kita bangun dengan wasatiyah Islami selama ini,” kata Mahfud dalam acara Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah ‘Menjaga Kedaulatan NKRI’, Kamis (21/4). (Albar)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here