PA 212 Tak Akan Jadi Parpol Tapi Gerakan Moral

850
juru bicara FPI Slamet Ma’arif
Juru bicara FPI Slamet Ma’arif (Foto: breakingnews)

Jakarta, Muslim Obsession – Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid yang menantang PA 212 untuk menjadi parpol karena menilai kelompok tersebut kerap melakukan kegiatan yang bernuansa politis.

Menanggapi hal itu, Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif menyatakan bahwa pihaknya tidak akan pernah menjadi partai politik. Menurut dia, sejak awal terbentuk, 212 adalah gerakan moral menentang penoda agama, bukan bersifat politik.

“Ada yang panik ya? 212 itu gerakan moral jadi sampai kapan pun enggak akan jadi partai,” ucap Slamet, Rabu (5/12/2018).

Slamet mengatakan PA 212 akan terus menjadi gerakan moral. Selain itu, PA 212 juga akan selalu mendukung partai politik yang berjuang melawan ketidakadilan. Slamet meyakini pihaknya akan terus melawan kriminalisasi ulama dan penoda agama.

“Sebaliknya akan selalu melawan bahkan mungkin akan berjuang menenggelamkan partai yang menjadi pendukung penoda agama,” ucapnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid menantang PA 212 untuk menjadi parpol. Menurut dia, PA 212 selama ini kerap melakukan kegiatan yang bernuansa politis.

“Kalau gentle bikin partai, supaya tahu perjuangan politik itu ada koridornya, bukan di lapangan, tunjukkan kalau memang mau berpolitik,” ujar Jazilul di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/12/2018).

Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf itu mengatakan PA 212 bisa mencontoh ormas Islam yang sudah eksis sejak lama dalam membentuk partai, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Ia menyebut NU yang membuat partai PKB. Sedangkan Muhammadiyah membentuk Partai Amanat Nasional (PAN).

“Ya bikin (Partai PA 212) saja, bikin saja, NU juga bikin partai namanya PKB, nyata ada persentasinya,” tukasnya. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here