Membanggakan, 52 Ribu Siswa Madrasah se-Sulsel Catat Rekor Dunia Khataman Al-Quran

224
Para siswa yang berasal dari 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan berhasil melakukan khataman Al-Quran secara massal dengan menggunakan Aplikasi Pusaka Superapps.

Makassar, Muslim Obsession – Prestasi membanggakan dicatat 52 ribu siswa madrasah se-Sulawesi Selatan usai memecahkan rekor dunia.

Para siswa yang berasal dari 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan itu berhasil melakukan khataman Al-Quran secara massal dengan menggunakan Aplikasi Pusaka Superapps yang dikembangkan Kementerian Agama.

Pemberian penghargaan rekor dunia ini disampaikan Ketua Umum Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) Paulus Pangka kepada Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Khaeroni pada acara puncak Bulan Pendidikan Merdeka Belajar di Makassar, Selasa (30/5/2023).

Sebelumnya, pada Senin, 29 Mei 2023 malam telah dilaksanakan khataman Al-Quran secara masal yang berlangsung hybrid dari 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan. Kegiatan ini dibuka Staf Khusus Menteri Agama Bidang Toleransi,Terorisme, Radikalisme dan Pesantren Nuruzzaman.

Turut hadir Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat A. Aslam Patonangi, Kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni berserta jajaran, Ketua MUI Sulsell Prof. Najamuddin bersama Pimpinan Majelis Agama-agama, Ketua DWP Kanwil Kemenag. para Penyuluh, Penghulu dan Kepala Madrasah dan Kepala KUA Kecamatan se Kota Makassar.

Nuruzzaman mengatakan bahwa Menteri Agama mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Kanwil Kementerian Agama bekerja sama dengan Pemprov Sullawesi Selatan ini.

“Kakanwil menginisiasi untuk melakukan kegiatan Khatam Al-Quran dengan jumlah 52 ribu orang dan menggunakan aplikasi Superapp PUSAKA. Ini sesuatu yang luar biasa dan baru kali ini terjadi di Indonesia,” ucap Nuruzzaman membacakan sambutan tertulis Menteri Agama.

“Kegiatan Khatam Al-Quran ini adalah bagian dari memperingati hari Pendidikan Nasional maka pesan Menteri Agama tidak hanya selesai pada Khatmil Quran saja. Betul membaca alquran itu mendapatkan pahala, betul mendengarkan orang membaca Al-Quran itu dengan khidmat dan khusuk juga mendapatkan pahala tetapi tidak hanya selesai pada mendengarkan dan membaca saja,”ujar Nuruzzaman.

“Namun pentingnya pendidikan agama agar kita dapat mengaplikasikan pembacaan Al-Quran ini pada kehidupan pribadi kita sebagai umat islam, menjadikan Al-Quran menjadi jalan hidup bagi umat islam,” urainya lebih lanjut.

Hal senada disampaikan Asisten 1 Bidang Pemerintahan Pemprov Sulsel A. Aslam Patonangi. Menurutnya, kegiatan khataman yang diikuti puluhan ribu siswa ini menjadi tanda munculnya generasi-generasi Qurani di Sulawesi Selatan.

“Kita juga patut memberikan apresiasi kepada para guru, ustadz dan ustadzah yang secara serius dan konsisten dalam membina para santri tahfidz atau penghafal Al-Quran. Saya sangat bangga dengan tekad para guru tahfidz yang secara ikhlas dan istiqomah membimbing para calon kader yang akan terus menghidupkan dan membumikan Al-Quran baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” tuturnya.

Mantan Bupati Kab. Pinrang dua periode ini berharap, dengan lahirnya anak-anak para penghapAl-Quran Sulsel akan memiliki calon-calon generasi Qurani yang mampu menjaga dan memelihara kemurnian Al-Quran.

“Insya Allah ke depan Sulsel akan bertaburan para penghafal Al-Quran yang bisa mengalirkan rahmat dan karunia bagi pembangunan di Sulawesi Selatan. Saya berharap kelahiran para tahfidz ini bisa menjadikan Sulsel sebagai lumbung Hafizh Al-Quran dan Hafizh Hadits. Sehingga, Sulsel bisa menjadi rujukan sebagai tempat lahirnya bibit-bibit hafizh-hafizh Al-Quran,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here