Jurus Ayu Widyaningrum Jaga Kepuasan Pelanggan di Kliniknya

960
Owner Widya Esthetic Clinic, dr. Ayu Widyaningrum. (Foto: Dok. Pribadi)

Muslim Obsession – Ada banyak cara dilakukan kaum Hawa untuk tetap tampil cantik, di antaranya dengan perawatan rutin yang dapat dikerjakan sendiri ataupun di klinik kecantikan.

Ya, perawatan di klinik memang diperlukan, apalagi bagi orang yang memiliki masalah kulit, seperti jerawat, bekas jerawat, flek hitam, dan lainnya.

Keunggulan perawatan kulit di klinik kecantikan adalah penanganan profesional dari dokter, sehingga hasil yang diperoleh lebih optimal dan minim efek samping. Tidak salah jika kaum Adam dan Hawa berdatangan ke klinik Widya Esthetic Clinic untuk merawat wajahnya.

Bertahun-tahun menjalani profesi sebagai ahli dermatologi estetika, Owner Widya Esthetic Clinic dr. Ayu Widyaningrum, MM, Master of AAM, dan Master of IBAMS berbagi pengalamannya menangani berbagai pasien.

Selalu menekankan sikap profesional, dia menerima keluh kesah pasien yang datang kepadanya. Tak jarang, mereka mengeluhkan treatment yang dilakukan di klinik lain. Namun, ibu lima anak ini tak pernah memberikan komentar negatif, karena dia menyadari bahwa kewajibannya sebagai seorang dokter adalah melayani pasien.

“Pasien berhak mau memilih perawatan di klinik manapun. Kalaupun mereka berpindah-pindah, tidak menjadi masalah. Kewajiban dokter pada saat dia datang, kita melayaninya dengan baik. Tidak perlu menjatuhkan rekan sejawat untuk meningkatkan posisi kita,” ujar Ayu, mengutip Majalah Women’s Obsession edisi 083.

Meskipun terus berupaya menjaga kepuasan pelanggan, dia tidak menyangkal bahwa ada saja pasien yang komplain.

“Itu lumrah, yang penting cara kita menyikapinya harus tetap bijak. Diperlukan kesabaran ekstra, agar emosi tidak terpancing,” ucapnya.

Istri Edwin Asia Mail ini justru menjadikan hal tersebut sebagai cambuk untuk memacu dirinya meningkatkan kualitas pelayanan di kliniknya.

“Kritik itu diperlukan, agar kita bisa memperbaiki kekurangan yang mungkin tidak kita sadari sebagai praktisi,” tuturnya.

Dia juga berpendapat, kunci seorang dokter yang baik harus bekerja sesuai hati dan berdasarkan kompetensi. Penjelasan kepada pasien pun mesti dilakukan dengan cermat. Begitu pula teknologi yang digunakan dalam perawatan.

Dia tak ragu memberikan penjelasan mendalam, apabila ada pasien yang berkeras mendapatkan perawatan tertentu, padahal yang dibutuhkan adalah treatment yang lain.

Selain itu, Ayu juga tak segan memberikan edukasi kepada para pasien. Hal ini diperlukan agar mereka paham apakah ada efek samping dari perawatan tertentu.

“Misalnya, botulinum toxin atau yang kita kenal sebagai botox, bermanfaat mengurangi atau menghilangkan garis halus dan kerutan di sudut luar mata, antara alis dan dahi,” jelasnya.

Suntik botox tergolong aman, jika dosisnya tepat dan dilakukan oleh dokter yang berpengalaman. Namun, botox juga dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti nyeri, bengkak, atau memar di lokasi suntikan, kelopak mata turun atau alis miring, dan sebagainya.

“Treatment ini tidak boleh dilakukan, apabila pasien sedang menjalani pengobatan tertentu maupun kondisi khusus lainnya,” ungkap Ayu.

Hal penting lainnya dalam menjaga kualitas adalah terus menambah pengetahuan di bidang dermatologi estetik yang selalu berkembang. Perempuan yang berulang kali menerima berbagai penghargaan ini mengatakan, upgrade ilmu itu merupakan sebuah keharusan.

“Kita tidak dapat belajar dermatologi secara otodidak, karena bagaimanapun perawatan yang dilakukan merupakan tindakan medis. Tidak bisa hanya belajar dari media sosial, lalu menirunya,” paparnya. (Nur/WO/Poy)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here