Jokowi: Kalau Kuartal III Ekonomi Nggak Naik, Saya Nggak Ngerti Lagi

738
Presiden Jokowi berbicara kepada wartawan di sela-sela menghadiri acara pentas Prestasi Tanpa Korupsi di SMKN 57 Jakarta, Jl Taman Margasatwa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019). (Foto: Poy/OMG)

Jakarta, Muslim Obsession – Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih terus memikirkan bagaimana agar ekonomi Indonesia bisa pulih dalam situasi pandemi corona ini. Ia bahkan mengaku setiap pagi sarapannya angka-angka, terkait pertumbuhan ekonomi dalam negeri maupun global.

“Saya senang karena setiap hari dapat angka-angka, setiap pagi sarapannya angka mungkin yang lain sarapannya nasi goreng atau roti, tapi saya sarapannya angka-angka,” kata Jokowi saat penyerahan Program Aksi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kepada Kementerian Koperasi dan UKM Jakarta, di Jakarta, Kamis (23/7/2020).

Angka-angka yang dimaksud, yakni tren kenaikan angka-angka yang memberikan kabar baik seperti konsumsi rumah tangga mulai naik, Kata Jokowi berarti peredaran uang yang ada di bawah (masyarakat) berjalan sesuai ekspektasi.

“Karena ada BLT Desa, bansos tunai, dan ada bansos sembako, itu akan sangat mempengaruhi daya beli dan konsumsi rumah tangga masyarakat,” katanya.

Jokowi mengatakan, ekonomi Indonesia harus naik di kuartal III tahun 2020. Jika tidak, dia bilang ekonomi nasional berada dalam masa yang sulit. Dia menyebut, pertumbuhan ekonomi nasional akan tumbuh sekitar minus 4,3% sampai minus 5%. Kondisi ini merupakan dampak dari melemahnya ekonomi dunia yang terjangkit Corona.

“Oleh sebab itu, kita berharap di kuartal ketiga kita sudah harus naik lagi. Kalau nggak, nggak ngerti lagi saya, akan betapa lebih sulit kita,” katanya.

Jokowi mengungkapkan Indonesia memiliki momentum meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada bulan Juli, Agustus, dan September. Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah mulai dari mempercepat serapan anggaran belanja, hingga pelaksanaan program-program yang mendukung pemulihan ekonomi nasional.

“Kita hanya punya waktu untuk ungkit ini di Juli, Agustus, September. Kalau kita bisa mengungkit ini insya Allah kuartal keempat lebih mudah, tahun depan lebih mudah, kesempatan kita di bulan Juli, Agustus, September,” ujarnya.

“Dan saya saya sampaikan ini juga kepada semua menteri agar belanja APBN di 3 bulan ini. Ini kesempatan kita di sini,” tambahnya.

Mantan Wali Kota Solo ini pun menyambut senang pelaksanaan program penyaluran dana bergulir untuk koperasi. Dana yang digulirkan sekitar Rp 381 miliar dengan bunga sekitar 3%.

Dia pun meminta kepada Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki untuk mempercepat lagi program-program relaksasi dan restrukturisasi terhadap pelaku UMKM tanah air, khususnya yang terdampak Corona.

“Untuk itu saya mengajak kita semua untuk bergerak menumbuhkan ekonomi agar tidak makin turun tapi bisa diungkit lagi naik,” ungkapnya.

“Total nilai yang diberikan tadi disampaikan menteri koperasi kurang lebih Rp 381 miliar, saya kira ini juga angka yang dan jangan berhenti besok tambah lagi minggu depan tambah lagi sehingga koperasi-koperasi yang kita miliki betul-betul likuiditasnya baik dan bisa memberikan pinjaman kepada para anggotanya,” tambahnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here