Jika Terlanjur Berbuat Dosa, Apa yang Harus Dilakukan?

1203
Ilustrasi: Taubat.

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, Ummul Qura University, dan Pembina Alhusniyah Islamic School)

Tidak ada seorangpun yang tidak pernah berbuat khilaf dan dosa. Karena manusia memang:

الانسان محل الخطأ والنسيان

“Tempatnya Salah dan Lupa”.

Namun, sungguh Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Jangan pernah punya prasangka buruk pada Allah. Berbaik dugalah selalu apapun yang terjadi padamu.

TRUE STORIES:

Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling banyak beristighfar dan bertaubat di setiap hari.

1- Allah SWT berfirman:

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا (١) لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا (٢)

“Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya bagimu dan membimbing kamu ke jalan yang lurus,” (QS. Al-Fath: 1-2).

BACA JUGA: 6 Hal yang Mengusir Kesulitan Hidup

2- Ummul Mu’minin, Aisyah RA menuturkan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا صَلَّى قَامَ حَتَّى تَفَطَّرَ رِجْلاَهُ قَالَتْ عَائِشَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَصْنَعُ هَذَا وَقَدْ غُفِرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ « يَا عَائِشَةُ أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا

“Kebiasaan Rasulullah ﷺ adalah Shalat, sampai sampai kakinya memar karena banyaknya sujud. Lalu saya, bertanya kepada Rasulullah; ‘yaa Rasulallah, kenapa engkau melakukan hal ini padahal engkau telah diampuni dosa yang telah lalu dan dosa yang akan datang.’  Kemudian, Rasulullah ﷺ menjawab; “Tidakkah engkau menyukai aku menjadi hamba yang bersyukur,” (Hadits Sahih Riwayat Al-Imam Muslim).

3- Rasulullah ﷺ bersabda;

وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

“Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat pada Allah dalam setiap hari lebih dari 70 kali,” (Hadits Sahih Riwayat Al-Imam Bukhari).

4- Beliau ﷺ bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّى أَتُوبُ فِى الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ.

“Wahai Manusia, bertaubat dan beristighfar lah pada Allah, karena saya selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali,” (Hadits Sahih Riwayat Al-Imam Muslim).

BACA JUGA: Akan Mulai Tampak Sedikit Demi Sedikit Saat Ajal Akan Datang

5- Sahabat dekat Rasulullah ﷺ bernama Hudzaifah RA menuturkan:

كَانَ فِى لِسَانِى ذَرَبٌ عَلَى أَهْلِى لَمْ أَعْدُهُ إِلَى غَيْرِهِ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم

“Dulu lisanku biasa berkata kasar dan keji kepada keluargaku. Namun, aku tidaklah menganiaya yang lainnya. Kemudian aku menceritakan hal ini kepada Rasulullah ﷺ. Lalu, Rasulullah ﷺ bersabda:

أَيْنَ أَنْتَ مِنَ الاِسْتِغْفَارِ يَا حُذَيْفَةُ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ كُلَّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

“Mana istighfarmu, wahai Hudzaifah? Sungguh, saya selalu beristighfar pada Allah setiap hari sebanyak 100 kali dan aku juga bertaubat kepada-Nya,” (Hadits Sahih Riwayat Al-Imam Ahmad).

6- Rasulullah ﷺ bersabda;

مَا أَصْبَحْتُ غَدَاةً قَطٌّ إِلاَّ اِسْتَغْفَرْتُ اللهَ مِائَةَ مَرَّةٍ

“Tidaklah aku berada di pagi hari (antara terbit fajar hingga terbit matahari) kecuali aku beristighfar pada Allah sebanyak 100 kali,” (Hadits Sahih Riwayat Al-Imam An-Nasa’i no. 1600).

BACA JUGA: Jangan Menyiksa Jenazah

7- Ibnu Umar RA menuturkan, bahwa Rasulullah ﷺ dalam satu kesempatan beliau mengucapkan:

رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Rabbigh firlii wa tub ‘alayya, innaka antat tawwaabur Rahiim.

“Yaa Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sungguh, Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”.

Ini diucapkan sebanyak 100 kali. (Hadits Sahih Riwayat Al-Imam Abu Daud dalam Kitab Silsilah Ash Shahihah no. 556).

8- Bacaan Istighfar yang terbaik, bahkan disebut “penghulunya” Istighfar adalah;

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.

Allaahumma Anta Rabbii laa ilaaha illaa Anta, khalaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu. A’uudzu bika min syarri maa shana’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa Anta.

BACA JUGA: Mendengar Berita Kecelakaan atau Melihat Orang Sakit

“Yaa Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan kecuali hanya Engkau. Engkaulah Yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu dengan segala kemampuanku. Aku berlindung pada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sungguh, tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau,” (Hadits Sahih Riwayat Al-Imam Al-Bukhari no. 6306).

Rasulullah ﷺ meneruskan hadits nya di atas:

وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ »

“Siapa yang mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni Surga. Dan siapa yang mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, lalu dia meninggal sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni Surga,” (Hadist Sahih Al-Imam Al Bukhari).

9- Ummul Mu’miniina Aisyah RA Menuturkan bahwa dia mendengarbahwa Rasulullah ﷺ ketika menjelang akhir-akhir hayatnya dan saat menjelang kematian Rasulullah, beliau bersandar pada nya, lalu Rasulullah ﷺ mengucapkan:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى وَارْحَمْنِى وَأَلْحِقْنِى بِالرَّفِيقِ الأَعْلَى

“Yaa Allah, ampunilah aku, kasihilah aku dan kumpulkanlah aku dengan orang-orang shaleh,” (Hadits Sahih Riwayat Al-Imam Al-Bukhari no. 5674).

BACA JUGA: Jika Shalat Sering Ditunda, Urusan pun Akan Sering Tertunda

10- Rasulullah ﷺ bersabda bahwa Allah SWT berfirman;

يَا عِبَادِى إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُونِى أَغْفِرْ لَكُمْ. رواه مسلم.

“Wahai hamba-Ku, sungguh, jika kalian berbuat dosa di siang dan malam hari, Aku akan mengampuni dosa-dosa itu, maka minta ampunlah kepada-Ku, Aku akan mengampuni,” (Hadits Sahih Riwayat Al-Imam Muslim no. 6737).

11- Rasulullah ﷺ bersabda;

عن أبي مُوسى عَبْدِ اللَّهِ بنِ قَيْسٍ الأَشْعَرِيِّ رضِي الله عنه عن النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال: « إِن الله تعالى يبْسُطُ يدهُ بِاللَّيْلِ ليتُوب مُسيءُ النَّهَارِ وَيبْسُطُ يَدهُ بالنَّهَارِ ليَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ حتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِن مغْرِبِها » رواه مسلم

“Sungguh, Allah Ta’ala Membuka lebar “TanganNya” (Kasih sayang, cinta dan ampunanNya) di malam hari untuk menerima pertaubatan orang orang yang berbuat khilaf di siang hari, dan Allah SWT juga membuka “TanganNya” lebar lebar di siang hari untuk menerima pertaubatan orang orang yang berbuat kekhilafan di malam hari. Demikian Allah akan terus membuka pintu ampunanNya hingga Matahari terbit dari Barat (hingga Hari Kiamat),” (Hadits Sahih Riwayat Al-Imam Muslim).

BACA JUGA: Setiap Detik Menunggu Doamu

POINTERS:

Yang harus diperbanyak adalah:

1- Biasakan sering sering mengucapkan:

استغفر الله العظيم و أتوب اليه (٣) و لا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم

Astaghfirullaahal ‘Adziim Wa Atuubu Ilaiih (3 kali). Wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘Aliyyil ‘Adziim.

“Aku memohon ampun pada Allah, Tuhanku, dan aku bertaubat pada Nya. Dan sungguh, tidak ada kemampuan, daya dan upaya kecuali hanya dengan Allah, Tuhan Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung”. Ucapkan di setiap aktifitas dan waktu.

2- Upayakan tiap hari SHALAT TAUBAT 2 Rakaat sebelum Tidur dan setelahnya berdoa memohon ampunan, terutama jika terlanjur berbuat DOSA. Waktunya terserah, dan Doanya pun apa saja yang dihafal, boleh berdoa dengan bahasa Arab, boleh dengan bahasa daerah masing masing. Yang penting DOAnya difahami.

BACA JUGA: Apa Perintah Rasulullah Setelah Shalat?

3- Sholat Taubat ini, mestinya lebih sering dilakukan oleh mereka yang hari harinya bekerja di tempat atau bersinggungan dengan hal-hal yang dianggap berbau maksiat, seperti: tempat penjual miras, supir taksi yang terkadang mengantarkan penumpang ke tempat-tempat pelacuran, pelayan, pramugari, yang diwajibkan memberi minuman beralkohol, karyawan bank yang Ribawi, karyawati yang diwajibkan berbusana minim, seragam kerja yang membuka aurat saat bertugas, seperti Suster di rumah sakit, pramugari yang pamer paha, dll.

Yaa Allaah, kami adalah hambaMu yang lemah, jika kami telah terlanjur berbuat dosa dan kemungkaran, bukanlah karena kami tidak takut pada siksaMu, namun itu semata mata karena kebodohan dan kelemahan kami, Yaa Allaah, ampuni dan sayangi kami. Sungguh hanya Engkau Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Yaa Allah, bimbinglah kami agar selalu eling, berdzikir mengingat, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Mu yaa Allah:

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here