Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, Ummul Qura University, dan Pembina Alhusniyah Islamic School)
Setiap membaca atau mendengar berita ada yang sakit, melihat orang cacat, kecelakaan, tertimpa musibah, maka segera berdoa, agar kita dijauhkan dari segala penyakit, kecelakaan dan kesulitan.
TRUE STORIES:
Rasulullah ﷺ bersabda, “Siapa yang saat melihat orang yang MENDERITA (sakit, cacat, kecelakaan, tertimpa musibah dll), lalu dia membaca:
الحمد لله الذى عافانى مما ابتلاك به وفضلنى على كثير ممن خلق تفضيلا
“Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang menimpamu, dan melebihkan aku, dan telah memberiku karunia lebih dari kebanyakan makhluk ciptaan-Nya dengan sebenar-benar pemuliaan”, maka derita itu atau penyakit itu TIDAK akan menimpanya,” (Hadits Sahih dari Kitab “Riyaadus Saalihiin”).
BACA JUGA: Jika Shalat Sering Ditunda, Urusan pun Akan Sering Tertunda
Demikian inti terjemahan dari hadits sebagai berikut:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من راى مبتلى فقال :الحمد لله الذى عافانى مما ابتلاك به وفضلنى على كثير ممن خلق تفضيلا لم يصبه ذلك البلاء. (حديث صحيح من السلسلة الصحيحة فى كتاب رياض الصالحين)
POINTERS:
1- Hafal dan baca dzikir yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ setiap melihat atau mendengar ada yang sakit, cacat, tertimpa musibah atau mengalami kekurangan sebagai berikut:
الحمد لله الذى عافانى مما ابتلاك به وفضلنى على كثير ممن خلق تفضيلا
Alhamdu lillaahil ladzii ‘aafaanii mimmaa ibtalaaka bihii wa faddolanii ‘alaa katsiirin mimman khaloqa tafdiilaa.
“Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang menimpanya, dan telah melebihkan aku serta memberiku karunia lebih dari kebanyakan makhluk ciptaan-Nya dengan sebenar-benar pemuliaan”.
BACA JUGA: Setiap Detik Menunggu Doamu
2- Lebih afdhal lagi menambahkan dengan Sayyidul Istighfar sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَه إِلَّا أنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَ أَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَو عْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَي. وَأَبُوْ ءُ بِذَنْبِي. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
“Yaa Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan Yang pantas disembah kecuali Engkau. Engkaulah Yang menciptakan aku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu dengan segala kemampuanku. Aku berlindung pada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sungguh, tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau,” (Hadits Sahih Riwayat Al-Imam Al-Bukhari 6306).
3- Keutamaan dzikir Sayyidul Istighfar di atas, dijelaskan oleh Rasulullah ﷺ dalam lanjutan hadits di atas bahwa:
وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
“Siapa yang mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum tiba waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan siapa yang mengucapkannya pada malam hari dengan penuh keyakinan lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga.”
BACA JUGA: Apa Perintah Rasulullah Setelah Shalat?
4- Rasulullah ﷺ juga bersabda, yang artinya: “Demi Allah, aku sungguh beristighfar pada Allah dan bertaubat pada-Nya dalam sehari lebih dari 70 kali,” (Hadits Sahih Riwayat Al-Imam Al-Bukhari).
5- Rasulullah ﷺ juga bersabda, yang artinya: “Ketika hatiku lelah dan suntuk, aku beristighfar pada Allah dalam sehari sebanyak seratus kali,” (Hadits Sahih Riwayat Al-Imam Muslim).
Semoga Allah SWT senantiasa merahmati dan menyelamatkan hidup kita. Dijauhkan dari segala penyakit dan musibah. Semoga Allah SWT senantiasa mengijabah doa-doa kita, dan menganugerahkan kita kemampuan untuk rajin beristighfar dan bertaubat.
Dan senantiasa pula Allah membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allah SWT.
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
