Jangan Percayakan Amanah ke Orang yang Tidak Layak

899

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Maa, tulisan ini agak panjang, namun perlu agar tidak salah pilih mempercayakan amanah kepada orang yang tidak layak, tidak jujur, tidak pantas.

TRUE STORY:

1- Rasuulullaah ﷺ mewanti-wanti agar tidak menyerahkan amanah kepada orang yang tidak jujur, tidak layak dan bukan ahlinya:

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا أُسْنِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ. (رواه البخارى)

“Jika amanah telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.” Sahabat bertanya: “Apa maksud amanah disia-siakan yaa Rasuulallaah?”

Rasuulullaah ﷺ menjelaskan: “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, kepada orang yang tidak layak, maka tunggulah kehancurannya,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Al-Bukhari no. 6015).

BACA JUGA: Akan Dilatih Saat Usia Senja

2- Allaah SWT Berfirman menegaskan bahwa yang takut pada Allaah, jujur dan amanahlah yang diselamatkan Allaah:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا (الاحزاب ٣٣ الاية ٧٠ – ٧١)

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allaah dan katakanlah perkataan yang benar lagi jujur, niscaya Allaah Memperbaiki tindakan tindakanmu dan Mengampuni dosa-dosamu. Dan siapa yang mentaati Allaah dan Rasul-Nya, sungguh dia telah mendapat kebahagian, kemenangan yang besar,” (QS. Al-Ahzaab, surah ke-33, ayat 70-71, halaman 427).

POINTERS:

1- Amanah berasal dari akar kata: amuna, ya‘munu, amnan, wa amaanatan, wa Amiin.

أمن يأمن، أمنا أمانة وأمين

yang artinya: Kejujuran.

Orang yang jujur, bisa dipercaya disebut Al-Amiin (امين atau الامين), yang bermakna; orang jujur, tidak meniru, terpercaya, atau penjaga dan memelihara titipan.

2- Orang yang tidak memshami ketentuan Allaah SWT dalam mengatur urusannya, tidak akan mampu menjalankan amanah dengan baik. Justru, hanya akan merusak, khianat dan menghancurkan amanah, merusak urusan.

BACA JUGA: Doa Mohon Kemudahan Duniawi dan Ukhrawi

3- Dalam hal jual beli, sewa-menyewa, perniagaan, pinjam meminjam, jika dilakukan oleh orang yang tidak mengerti hukum Allaah, lalu nekat melakukannya, maka bisa saja melakukan transaksi haram dan dianggapnya baik baik saja, sehingga tidak hanya membahayakan dirinya, namun juga mencelakakan orang lain yang bertransaksi dengannya.

Amiirul Mukminiin, Umar Bin Al-Khattab RA mengingatkan:

لَا يَبِعْ فِي سُوقِنَا إِلَّا مَنْ قَدْ تَفَقَّهَ فِي الدِّينِ. (رواه الترمذى)

“Jangan ada yang bertransaksi di pasar pasar tradisional kita, kecuali orang orang yang memahami aturan Agama,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam At-Tirmidzi).

4- Dalam hal jabatan yang mengurusi Umat, menjadi Pemimpin, jika tidak amanah, tidak jujur, dan tidak pula memahami aturan aturan Allaah atau memang tidak mau menjalankan amanah dengan jujur, maka kerusakan demi kerusakan akan datang silih berganti.

Rasuulullaah ﷺ berdabda mengingatkan:

وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَّا جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ (رواه ابن ماجة)

“Apabila para pemimpin mereka enggan menjalankan ketentuan dan aturan aturan Allaah, dan mereka memilih-milih apa yang diturunkan Allaah, Allaah akan mengirimkan bencana kepada mereka,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Ibnu Maajah).

BACA JUGA: Masih di Awal Tahun, Saatnya “Beruzlah”

5- Sungguh kerusakan, musibah bencana telah kita alami. Bukan hanya bencana alam, namun yang lebih menakutkan adalah ‘bencana sosial’, yaitu meningkatnya jumlah kriminalitas, bunuh diri, maraknya penggunaan Narkoba, seks bebas, LGBT, kumpul kebo, dan koruptif, ini semua akibat dari mengkhianati amanah.

6- Allaah SWT mewanti-wanti agar hati-hati menjaga amanah:

إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا. (النساء ٤ الاية ٨٧)

“Sungguh, Allaah Memerintahkan kepada semua untuk meneruskan, menunaikan, melaksanakan dan menyerahkan amanah kepada ahlinya, kepada yang berhak, kepada pemiliknya,” (QS. An-Nisaa’, surah ke-4, ayat 58, halaman 87).

7- Allaah SWT berfirman, mewanti-wanti; jangan menyembunyikan atau menyelewengkan amanah, maka perlu ada saksi saksi dan hendaknya tertulis:

وَإِنْ كُنْتُمْ عَلَى سَفَرٍ وَلَمْ تَجِدُوا كَاتِبًا فَرِهَانٌ مَقْبُوضَةٌ فَإِنْ أَمِنَ بَعْضُكُمْ بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ الَّذِي اؤْتُمِنَ أَمَانَتَهُ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَ وَمَنْ يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ آثِمٌ قَلْبُهُ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ.  (البقرة ٢ الاية ٢٨٣)

“Jika kalian dalam perjalanan, musafir. dan bermuamalah tidak secara tunai, sedangkan tidak bisa menghadirkan juru tulis, maka hendaklah ada barang tanggungan, jaminan atau koleteral yang dipegang oleh yang berpiutang.

Jika sebagian kalian mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanahnya atau hutangnya dan hendaklah dia selalu bertakwa kepada Allaah Tuhannya, dan janganlah kalian para saksi menyembunyikan persaksian.

Dan siapa yang menyembunyikannya, maka sungguh, dia adalah orang yang berdosa; dan Allaah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan,” (QS. Al-Baqarah, surah ke-2, ayat 283, halaman 49).

BACA JUGA: Tahun Baru, Kita Berusaha Lebih Baik Lagi

8- Allaah SWT juga Berfirman agar kita tunaikan dan jaga amanah:

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَماناتِ إِلى أَهْلِها وَإِذا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كانَ سَمِيعاً بَصِيراً

“Sungguh, Allaah Menyuruh kalian semua memenuhi dan menyampaikan amana kepada yang berhak menerimanya, dan Menyuruh kalian semua apabila menetapkan hukum di antara Manusia agar kalian menetapkan dengan adil. Sungguh, Allaah Memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kalian. Dan sungguh, Allaah Maha Mendengar Lagi Maha Melihat,” (QS. An-Nisaa’, surah ke-4, ayat 58, halaman 87).

9- Allaah SWT berfirman mewanti-wanti, jangan sekali kali mengkhianati amanah, mengkhianati Allaah dan mengkhianati Rasul Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ. (الانفال ٨ الاية ٢٧)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allaah dan Rasul-Nya dan juga janganlah kalian mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepada kalian, sedangkan kalian mengetahui,” (QS. Al-Anfaal, surah ke-8, ayat 27, halaman 180).

BACA JUGA: Berlama-Lama Rukuk dan Sujud Atasi Sakit Punggung dan Pinggang

10- Teruslah berdoa dan memohon, agar Allaah SWT, Menganugerahkan kita pemimpin yang mampu menjaga amanah, jujur dan adil:

a- Doa agar tidak gampang terkecoh:

اللهم انى أعوذ بك من ذنب أحسبه هينا وهو عند الله عظيم. وأستغفرك ربى  و أتوب اليك

Allaahuma, innii a’uudzu bika min dzambin ahsibuhuu hayyinan wa ‘indal llaahi ‘adziim. Wa astaghfiruka Rabbii wa atuubu ilaiik.

“Yaa Allaah, Tuhanku, sungguh aku berlindung padaMu dari perbuatan dosa yang saya anggap ringan padahal dosa itu sangat besar di sisiMu. Tuhanku, sungguh aku memohon ampun pada Mu dan aku bertaubat pada Mu”.

b- Doa dijauhkan dari pemimpin yang ke kanak kanakan dan tidak layak:

اللهم إني أعوذبك من إمارةِ الصبيان والسفهاء

Allaahumma innii a’uudzu bika min imaaratis shibyaan was sufahaa’.

“Yaa Allaah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari pemimpin yang kekanak-kanakan dan dari pemimpin yang bodoh”.

BACA JUGA: Awal Tahun Baru, Start Peningkatan Kualitas Ibadah

c- Doa memohon dijauhkan dari pemimpin yang buruk:

اللَّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لَا يَخَافُكَ فِيْنَا وَلَا يَرْحَمُنَا

Allaahumma laa tusallith ‘alainaa bidzunuubinaa man laa yakhaafuka fiinaa wa laa yarhamunaa.

“Yaa Allaah dikarenakan dosa-dosa kami, janganlah Engkau beri kami Pemimpin orang-orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak pula menyayangi kami”.

d- Doa memohon bimbingan untuk pemimpin yang terbaik:

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ

“Yaa Allaah, jadikanlah Pemimpin kami orang yang baik. Berikanlah taufik kepada mereka untuk melaksanakan yang terbaik bagi diri mereka, bagi Islam, dan bagi umat. Yaa Allaah, bantulah mereka untuk menunaikan tugasnya, sebagaimana yang Engkau perintahkan, wahai Tuhan semesta alam.

Yaa Allaah, jauhkanlah mereka dari orang orang dekat yang buruk prilaku dan orang orang yang merusak. Dan dekatkanlah orang-orang yang baik dan pemberi nasihat yang baik kepada mereka, yaa Allaah, Tuhan semesta alam. Yaa Allaah, jadikanlah Pemimpin Umat Muslim orang yang terbaik, di mana pun mereka berada.”

Mari kita berdoa, agar Allaah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here