Islam Anjurkan Bobo-Bobo Siang

373

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, Ummul Qura University, dan Pembina Alhusniyah Islamic School)

Islam telah mengatur waktu-waktu tidur. Kapan disunnahkan tidur dan kapan dilarang tidur.

Pengaturan waktu tidur ini, adalah untuk kesehatan dan efektifitas daya dan pikiran.

Selain agar sehat, dan ada keseimbangan pembagian tenaga dan waktu selama 24 jam setiap harinya, juga tidur menjadi ibadah, maka ikutilah petunjuk Rasulullah ﷺ tentang pembagian waktu tidur.

Jadi, tidur bisa menjadi ibadah dan pengumpul pahala, jika kita rajin melakukan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ, yang disebut Sunnah.

BBS (bobo-bobo siang) atau tidur-tiduran sejenak di siang hari untuk melepas lelah, mengembalikan tenaga dan menghilangkan kejenuhan kerja adalah contoh Sunnah Rasul.

BACA JUGA: Jangan Seenaknya, Al-Fatihah itu Berbeda

TRUE STORY:

Inilah jenis tidur yang dianjurkan dan tidur yang dilarang;

1- HAILUULAH (حيلولة) atau tidur setelah Shalat Subuh adalah DILARANG karena menghalangi dari rezeki yang Allah turunkan pada pagi hari.

Rasulullah ﷺ bersabda: “Apabila kamu telah selesai shalat Subuh janganlah kamu tidur tanpa mencari rezeki,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam At-Thabrani).

2- QAILUULAH (قيلولة) atau tidur-tiduran setelah Shalat Zhuhur itu DIANJURKAN.

Qailuulah, adalah tidur atau bobo-bobo siang, adalah Sunnah Rasul. Sangat dianjurkan, berpahala dan menyehatkan.

BACA JUGA: Hati-Hati Berbicara Karena Diaminkan oleh Malaikat

Allah SWT berfirman:

وَمِنْ آَيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ.  (سورة الروم ٣٠ الاية ٢٣)

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-NYA, ialah tidurmu di waktu malam dan di siang hari, dan usahamu mencari sebagian dari karunia-NYA. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan,” (Ar-Ruum, surah ke-30, ayat 23 halaman 406).

Rasulullah ﷺ juga menegaskan perlunya “Tidur Siang Sejenak” atau “Qailuulah” dengan sabdanya:

قِيْلُوا فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ لاَ تَقِيْلُ

“Lakukanlah Qailuulah, istirahat sianglah dengan tidur tiduran sejenak. Sungguh setan itu tidak suka istirahat tidur siang demi mengejar Duniawi,” (Hadis Sahih Riwayah Abu Nu’aim. Kitab Ath-Thibb As-Shahihah No. 1637, Al-Bani).

Qailuulah atau “Tidur Siang Istirahat Sejenak” Adalah kebiasaan para Sahabat sekaligus sebagai tradisi untuk menyatakan berbeda dengan kebiasaan Setan yang mati matian dan terus terusan mencari Duniawi sepanjang hari.

BACA JUGA: Tiga Pilihan Hidup

Sahabat terdekat Rasulullah ﷺ bernama Anas Bin Malik RA, menuturkan:

كَانُوا يُجَمِّعُوْنَ ثُمَّ يَقِيْلُوْنَ

“Mereka para Sahabat, terbiasa melaksanakan Shalat Jumat, kemudian setelah berdzikir dan berdoa, mereka istirahat siang dengan tidur tiduran sejenak yaitu Qailuulah,” (Hadis Sahih Riwayah Al-Imam Al-Bukhari, Kitab Al-Adabul Mufrad No.1240).

عن سهل بن سعد رضي الله عنه قال:  ما كنا نقيل ولا نتغذى إلا بعد الجمعة في عهد النبي صلى الله عليه وسلم. (واللفظ لمسلم)

Sahabat Sahal Bin Sa’ad RA menuturkan:

“Kami tidak melakukan Qailuulah dan makan kecuali setelah menunaikan Shalat Jumat di zaman Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam,” (Hadis Sahih Muttafaqun ‘Alaihi; Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim).

رُبَّمَا قَعَدَ عَلَى بَابِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رِجَالٌ مِنْ قُرَيْشٍ، فَإِذَا فَاءَ الْفَيْءُ قَالَ: قُوْمُوا فَمَا بَقِيَ فَهُوَ لِلشَّيْطَانِ. ثُمَّ لاَ يَمُرُّ عَلَى أَحَدٍ إِلاَّ أَقَامَهُ.

“Pernah suatu kesempatan, ada orang-orang Quraisy yang duduk duduk di depan pintu rumah Sahabat Ibnu Mas’ud. Dan saat tengah hari, Ibnu Mas’ud mengatakan; “Pergilah kalian untuk istirahat siang. Yang tinggal hanyalah bagian untuk setan.” Kemudian tidaklah Umar RA melewati seorang pun kecuali menyuruhnya pergi untuk Qailuulah,” (Hadis Sahih Riwayah Al-Imam Al-Bukhari. Bab Al-Adabul Mufrad no.1238).

BACA JUGA: Doa Agar Terhindar dari Kecelakaan Maut

Al-Imam Badri Al-Aini menjelaskan:

القيلولة معناها النوم في الظهيرة

“Qailuulah adalah, tidur di waktu Dzuhur, pertengahan siang hari”.

Al-Imam As-Shan’aani juga menjelaskan:

والقيلولة: الاستراحة نصف النهار، وإن لم يكن معها نوم

“Qailuulah adalah istirahat, santai santai pada siang hari setelah Shalat Dzuhur walaupun tidak tidur betulan, hanya sekedar berbaring santai,” (Kitab Subulus Salam 1/398).

QAILUULAH atau tidur siang sejenak, sebaiknya sebelum merebahkan badan, niatkan sebagai ibadah mengikuti Sunnah Rasul, maka akan menjadi ibadah dan sumber pahala.

BACA JUGA: Yang Tidak Mendengar Adzan Lebih Nakal dari Setan

3- AILULAH (ايلولة) adalah tidur setelah Shalat Ashar, itu DILARANG.

Ailuulah ialah tidur setelah melaksanakan Shalat Ashar dilarang, karena dapat memicu berbagai penyakit, di antaranya sesak napas, gelisah, dan murung.

Selain itu, tidur setelah Ashar juga menyebabkan jam biologis terganggu serta memungkinkan terlewatnya waktu Shalat Maghrib.

4- SAHRAH (سهرة) atau begadang itu DIBENCI. Sahrah, artinya begadang. Hal ini sangat amat dibenci oleh Rasulullah ﷺ.

Hadits dari Abu Barzah RA menuturkan:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ، وَلَا يُحِبُّ الْحَدِيثَ بَعْدَهَا.  (رواه احمد و ابن خزيمة)

“Sungguh Nabi ﷺ sangat membenci tidur sebelum Isya dan juga membenci bergadang mengobrol setelah Isya,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Ahmad, no.19781 dan Ibnu Khuzaimah, no.1339).

BACA JUGA: Curahkanlah Infakmu dan Doamu di Mihrab

Ibnu Khuzaimah menjelaskan hadits di atas pada bab:

بَابُ الزَّجْرِ عَنِ السَّهَرِ بَعْدَ صَلَاةِ الْعِشَاءِ

Bab; Larangan bergadang setelah Shalat Isya. (Kitab Sahih Ibnu Khuzaimah, 2:290).

Dianjurkan setelah Shalat Isya, berusahalah untuk segera bisa tidur, agar setelah lewat tengah malam bisa bangun Qiyaamul Lail, Tahajjud, berdzikir dan membaca Al-Quran.

POINTERS:

1- Mulai sekarang biasakan, setelah Shalat Zhuhur, berzikir dan berdoa sejenak, lalu rebahkan badan, tidur tiduran sejenak. Ini tidur disebut Qailuulah, dianjurkan. In Syaa Allah, Malaikat mencatatnya sebagai tambahan pahala.

2- Jangan pernah tidur setelah Shalat Subuh. Tidur ini disebut HAILULAH, dilarang karena tidak sehat.

BACA JUGA: Ikutilah Karakter Sang Panutan

3- Jangan pernah tidur setelah Shalat Ashar. Tidur ini disebut AILUULAH. Tidur setelah Ashar, memincu masalah kejiwaan dan pernafasan, gelisah dan murung.

4- Rasulullah ﷺ menganjurkan, agar setelah Shalat Isya, lakukan Shalat Sunnah Rawatib Ba’diyah 2 rakaat, lalu berdiri lagi melakulan Shalat Witir, minimal 1 rakaat, afdolnya 3 rakaat. Dan setelah Shalat Witir, usahakanlah tidak terlalu lama, segera bisa tidur.

Semoga Allah SWT menganugerahkan kita kemudahan untuk selalu menjalankan apa-apa yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ dan menjauhi apa-apa yang dilarang oleh Rasulullah ﷺ.

Semoga juga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here