Hati-hati, Sering Bohong Ternyata Bisa Jadi Penyakit!

2411

Sering Berbohong Dapat Mengganggu Kesehatan

Ternyata berbohong tidak hanya memiliki dampak sosial, namun juga mempngaruhi kondisi kesehatan. Peneliti menghubungkan, kebiasaan berbohong dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan, depresi, kecanduan judi, dan juga risiko kanker serta obesitas. Selain itu, berbohong juga dapat menurunkan kualitas hubungan interpersonal dan kepuasan kerja.

Bagaimana hal itu terjadi? Hal ini disebabkan meningkatnya stres pada seseorang saat berbohong. Ada beban emosional dan fisik yang dirasakan seorang pembohong. Apalagi, berbohong sering kali harus diikuti dengan kebohongan berikutnya.

Sebuah studi lain menguatkan hal tersebut. Disebutkan bahwa seseorang yang berusaha berkata jujur, memiliki hubungan yang lebih baik dan makin sedikit mengalami gangguan kesehatan. Rupanya, perbaikan dalam hubungan dapat meningkatkan kondisi kesehatan.

Berhati-hati pula berbohong jika Anda memiliki anak, sebab seorang peneliti meyakini, anak belajar hal tersebut dari orangtuanya. Ketika anak mendengar orangtua berbohong, maka ia akan menganggap hal itu diperbolehkan. Waspadai jika berbohong makin menjadi kebiasaan yang berbahaya.

Kejujuran memang tidak selalu menyenangkan, namun mengatakan atau mendengar kebohongan justru lebih menyakitkan. Ungkapkan hal sebenarnya sambil mengupayakan jalan keluar. Sedapat mungkin hindari berkata bohong untuk kondisi kesehatan dan hubungan sosial yang lebih baik.

Apabila Anda atau orang yang Anda kenal memiliki kecenderungan untuk berbohong dan sulit untuk dihentikan, maka disarankan untuk menemui psikiater atau psikolog untuk menggali lebih lanjut apa alasan untuk kebiasaannya tersebut. Kemungkinan hal ini merupakan salah satu pertanda adanya gangguan mental. (Vina)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here