Gus Mus Doakan Pengedit Videonya dengan Ma’ruf Amin Dapat Hidayah

1195

Jakarta, Muslim Obsession – Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang ini kesel dengan ulah pembuat hoax yang mengadukan dirinya dengan calon presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin. Video itu akhirnya viral di media sosial.

Video rekayasa ini diawali dengan tayangan saat Maruf Amin sedang menyampaikan pidatonya. Maruf Amin membahas soal jalan tol yang sudah dibuat di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

“Bahkan sekarang sudah bikin tol. Tol darat, tol laut, tol udara, tol langit juga ada,” kata Ma’ruf Amin di video itu.

Video langsung berubah ke momen saat Gus Mus sedang diwawancarai secara khusus oleh detik prihal isu-isu politik. Pihak pengedit video ingin menggambarkan seolah-olah apa yang disampaikan Ma’ruf ditanggapi oleh Gus Mus dengan komentar hoax.

“Itu jelas ada yang hoax itu. Enggak waras. Karena apa? Karena berlebih-lebihan,” kata Gus Mus.

“Jangan sampean mencintai orang berlebih-lebihan. Dan jangan membenci orang berlebih-lebihan. Anda nanti tidak waras.”

Video kembali ke video yang memperlihatkan momen Ma’ruf Amin sedang dicium tangannya oleh Sukmawati. Namun, di momen itu, pernyataan Gus Mus menjadi latar video.

“Pemimpin itu harus memimpin, imam harus ngimami. Kalau Imam lalu makmum kepada orang, sekarang inikan lucu sekali. Ada kiai yang ikut dengan preman. Itukan lucu,” kata Gus Mus.

Video kembali pada Gus Mus saat itu dengan memyampaikan orang yang tak jelas namun suka berlebihan. “Ini yang pinter-pinter mengapa mengikuti orang yang enggak jelas cara berpikirnya. Mungkin karena berlebih-lebihan itu,” kata Gus Mus.

Video lantas menunjukkan momen saat Ma’ruf Amin meminta maaf atas pernyataan terkait buta dan budek. “Kalau pemimpin sudah berlebih-lebihan, jangan harapkan anak buahnya bisa baik,” kata Gus Mus, sebelum video itu berakhir.

Video ini diunggah di akun instagram Gus Mus @s.kakung sambil membuat klarifikasinya, Senin (1/4/2019). Gus Mus menyebutkan, video tersebut merupakan hasil editan. Gus Mus menilai, editan seperti ini keterlaluan.

Menurutnya, ini tak sebanding dengan keuntungan politis yang akan diperoleh dan dinikmati. Ia mempertanyakan, berapa lama keuntungan tersebut akan dinikmati. Bukannya mengutuk, Gus Mus justru mendoakan agar sang pengedit video diberi hidayah dan kesejahteraan.

Gara-gara kepentingan politik sesaat, ada manusia yang tega membuat editan seperti ini. Rekayasa keterlaluan semacam ini sama sekali tidak sebanding dengan keuntungan politis –kalau memang ada– yang akan diperoleh dan dinikmatinya. Kalau pun berhasil (banyak atau ada yang percaya dengan bikinannya ini), paling berapa lama akan dinikmatinya. 5 tahun? 10 tahun? 100 tahun? Bila yang membuat rekayasa ini manusia beriman, semoga Allah memberi hidayah dan kesejerahteraan hidup yang cukup,” tulis Gus Mus di akun instagramnya @s.kakung

Video itu sempat diposting di akun instagram Gus Mus. Namun tak berapa lama ia mencabutnya karena alasan tak ingin video itu disebarluaskan lagi.

Akun @zheynall.apz yang merekayasa video tersebut langsung berkomentar di unggahan Gus Mus.

mohon maaf yang sebesar-besar nya mbah,, bagaimana saya supaya bisa berkomunikasi dengan mbah,, untuk mengklarifikasi dan meminta maaf mbah,” tulisnya.

Bukannya mendapat simpati, akun @zheynall.apz malah banjir bullyan netizen.

fernanda_rizkyaldi: @zheynall.apz rasah melu politik nek ra kuat dosane mas.”

hintyajojo: @zheynall.apz nggilani, sampe bikin video fitnah ke pak kyai, org2 kaya anda itu biang kegaduhan!!.” (Albar)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here