Din Syamsuddin: Esensi Demo Ketutup dengan Berita Ade Armando

976

Jakarta, Muslim Obsession — Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamduddin menilai aksi demonstrasi mahasiswa yang terjadi belakangan ini tenggelam esensinya karena peristiwa pengeroyokan Pegiat Media Sosial (Medsos) Ade Armando.

Menurut Din, sebenarnya banyak sekali tuntutan para mahasiswa yang perlu diapresiasi pada demo kemarin, seperti isu penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden Joko Widodo, kenaikan harga BBM, kelangkaan minyak goreng, hingga mega proyek Ibu Kota Negara (IKN).

Namun, seketika esensi demo itu hilang dengan adanya pengroyokan Ade Armando. “Di banyak tempat di luar negeri ada 5-10 orang berdiri dengan aspirasi itu langsung diperhatikan. Kita, ribuan, puluhan ribu, ratusan ribu nggak didengar, tapi nyaris menjadi sebuah konflik politik antagonisme,” katanya seusai mengisi ceramah di Masjid UGM, Sleman, Selasa (12/4) malam.

“Dan apalagi nanti jika ada kejadian-kejadian seperti kemarin ya, esensi demonya menjadi tenggelam. Saya lihat berita hari ini kurang mengemukakan aspirasi mahasiswa. Tapi kasus (pengeroyokan) Ade Armando yang menghiasi headline di TV maupun di media-media sosial,” imbuhnya.

Din mengaku sebagai sosok yang menentang kekerasan. Termasuk di setiap aksi unjuk rasa, baik oleh pendemo maupun aparat keamanan.

Hanya saja, Din melihat insiden pengeroyokan Ade Armando kemarin seharusnya bisa diantisipasi melihat figurnya yang kontroversial dan posisinya yang kerap kali berseberangan dengan para mahasiswa.

“Seharusnya kalau (Ade Armando) hadir di situ ya harus dicegah. Kan itu pasti paling tidak susah, dan apalagi jika sebagaimana sebagian pihak mengatakan ini bagian dari engineering (rekayasa), segala macam saya tidak tahu. Tapi seharusnya bisa dicegah, tidak cukup dikatakan itu (pelaku) bukan dari mahasiswa,” pungkasnya.

Ade Armando dipukuli sekelompok orang di depan Gedung MPR/DPR saat mahasiswa menggelar aksi menolak penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden kemarin.

Ade menjadi bulan-bulanan massa setelah sempat cekcok dengan beberapa orang. Ia langsung dihajar hingga babak belur dan tak berdaya, bahkan celananya terlepas.

Polisi berhasil menyelamatkan nyawa Ade setelah menembakkan gas air mata. Ade langsung digiring puluhan polisi masuk ke Gedung DPR. Ia langsung dibawa ke RS Siloam.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan menyatakan enam tersangka pengeroyokan Ade Armando bukan mahasiswa. Zulpan menyebut mereka juga bagian dari aliansi BEM SI.

“Pengeroyokan terhadap saudara Ade Armando yang dilakukan beberapa orang yang bukan dari kelompok mahasiswa BEM SI atau kami namakan nonmahasiswa,” kata Zulpan dalam jumpa pers di Polda Metro, Selasa (12/4). (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here