Catat! Bungkus Daging Qurban Disarankan Tidak Menggunakan Kresek Plastik Hitam

259
Ketua Majelis Penasihat PP Daiyat Parmusi, Hj. Daisy Astrilita memberikan daging hewan qurban ke warga sekitar Parmusi Center, Jakarta Selatan, Senin (11/7/2022). (Foto: Edwin B/ Muslim Obsession)

Muslim Obsession — Penggunaan kresek hitam sebagai bungkus daging kurban tidak disarankan. Demikian disampaikan Muhammad Mar’ie Sirajuddin dari Ahmad Dahlan Halal Center (ADHC) dan Program Studi Teknologi Pangan (PSTP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam acara Sosialisasi Tuntunan Ibadah di bulan Zulhijah yang diselenggarakan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DI Yogyakarta.

Menurut Mar’ie, kresek hitam tidak ramah lingkungan. Plastik jenis ini sulit terurai dan memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap ekosistem. Selain itu, plastik kresek hitam juga diketahui dapat melepaskan senyawa beracun yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

Senyawa beracun ini dapat terlarut dalam makanan yang terbungkus dengan plastik tersebut dan berpotensi masuk ke dalam tubuh manusia saat dikonsumsi.

“Kresek hitam tidak disarankan untuk membungkus daging kurban. Selain tidak ramah lingkungan, plastik jenis ini disebut-sebut bisa melepas senyawa beracun yang tidak baik untuk kesehatan,” ucap Mar’ie, dilansir muhammadiyah.or.id., Senin (19/6/2023).

Sebagai alternatif yang lebih baik, Mar’ie menyarankan agar menggunakan besek sebagai pengganti kresek hitam. Besek terbuat dari bahan alami, seperti bambu atau daun kelapa, dan dapat terurai secara alami dalam waktu yang relatif singkat.

Penggunaan besek dalam membungkus daging kurban memberikan solusi yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap alam.

Namun, jika besek dianggap mahal atau sulit ditemukan, penggunaan plastik bening dapat menjadi opsi lain. Plastik bening biasanya lebih mudah didapat dan dapat memberikan perlindungan terhadap kontaminasi dan kerusakan pada daging kurban.

Meskipun plastik bening tetap merupakan bahan sintetis, namun lebih baik daripada kresek hitam karena lebih transparan dan cenderung memiliki risiko yang lebih rendah dalam hal pelepasan senyawa beracun.

“Gunakan besek lebih baik tetapi kalau dinilai mahal, gunakan plastik bening,” ucap alumni Universitas Gadjah Mada ini.

Dalam menjalankan ibadah kurban, penting bagi kita untuk memperhatikan aspek lingkungan dan kesehatan.

Dengan memilih opsi bungkus yang ramah lingkungan dan mengurangi paparan senyawa beracun, kita dapat menjaga keseimbangan alam dan melindungi kesehatan kita sendiri serta orang lain yang akan mengonsumsi daging kurban.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here