Carilah Pelampung Sebanyak-banyaknya

439

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Orang yang terjatuh di tengah Laut tampa pelampung, akan terombang ambing oleh dahsyatnya ombak dan badai, dan akan terus berteriak meminta PERTOLONGAN.

Demikianlah perumpamaan orang orang yang MENINGGAL tanpa AMAL SHALIH yang cukup, seolah tanpa PELAMPUNG.

BACA JUGA: Makmurkan Masjid, Agar Kita Terlindung dari Bencana

TRUE STORY:

1- Mari kita renungkan kalimat “warning” ini:

من دخل القبر بلا زاد فكانما ركب البحر بلا سفينة.  ما الميت قبره الا كالغريق المغوث (من كلمات امير المؤمنين ابى بكر الصديق رضى الله عنه)

“Siapa yang telah dimasukkan ke dalam lubang Kubur tanpa membawa bekal amal shalih yang cukup, tak ubahnya ia seperti orang di atas perahu tanpa layar mengarungi lautan luas. Orang mati itu, di dalam kuburnya, seperti orang yang terjatuh ke dalam lautan Samudera berombak ganas diterpa badai yang terus berteriak meminta tolong,” demikian ditegaskan oleh Amiirul Mukminiin, Abu Bakar As-Shidiq RA.

2- Berdzikirlah setiap akan tidur.

Amalkan bacalah “PAKET HEMAT DZIKIR” di bawah ini setiap akan merebahkan tubuh untuk tidur malam. Ini adalah pelampung, penyelamat kita:

BACA JUGA: Ingin Terkabul? Fokuskan Berdoa di Lima Waktu Ini

  1. Surah Al-Faatihah,
  2. Ayat Kursi,
  3. Dua ayat terakhir Surah Al-Baqarah,
  4. Surah Al-Ikhlas ( Qul Hu….) 3x,
  5. Surah Al-Falaq (Qul A’uudzu Bi Rabbil Falaq…)
  6. Surah An-Naas (Qul A’uudzu Bi Rabbin Naass…).
  7. Membaca doa:

بسم الله الذى لا يضر مع اسمه شىء فى الارض ولا فى السماء وهو السميع العليم

Bismillaahil ladzii laa yadhurru ma’a ismihii syaiun fil Ardhi wa laa fis samaai wa huwas samii’ul ‘aliim.

“Dengan Nama Allaah, nama yang jika disebut, maka tidak akan ada yang membahayakan dari apapun yang ada di Bumi dan apapun yang ada di Langit. Dan sungguh Allaah, Dialah Tuhan Yang Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui”.

BACA JUGA: Bacaan Saat Hadapi Masalah Berat

8- Inilah 2 ayat terakhir Surah Al-Baqarah, surah ke 2, ayat 285 & 286, halaman 49:

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

Aamanar Rasuulu Bimaa Unzila Ilaihi Min Rabbihii Wal Mu’minuuna, Kullun Aamana Billaahi Wa Malaa Ikatihii Wa Kutubihii Wa Rusulihii Laa Nufarriku Baina Ahadin Min Rusulihii. Wa Qaaluu Sami’naa Wa Atho’naa Ghufronaka Rabbanaa Wa ilaikal Mashiir.

“Rasul telah beriman pada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman pada Allah, Para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya dan Para Rasul-Nya. Mereka semua mengatakan: “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun dengan yang lain dari Rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. Dan mereka berdoa: “Ampunilah kami yaa Allaah, Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”

BACA JUGA: Kuncinya Ada di Rukuk dan Sujud

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ.

Laa Yukalliful Laahu Nafsan Illaa Wus’ahaa Lahaa Makasabat Wa ‘Alaihaa Maktasabat. Rabbanaa Laa Tuaakhidznaa Inn Nasiinaa Auw Akhtho’naa. Rabbanaa Wa Laa Tahmil ‘Alainaa Isron Kamaa Hamaltahuu ‘Alal Ladziina Min Qablinaa. Rabbanaa Wa Laa Tuhammilnaa Maa Laa Thooqata Lanaa Bihii, Wa’fu ‘Anaa Wa qhfir Lanaa Warhamnaa Anta Mauulaanaa, Fansurnaa ‘Alal Qoumil Kaafiriina.

“Allaah tidak Membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya. Mereka berdoa: “Yaa Allaah, Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami berbuat salah.

Yaa Allaah, Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan pada orang-orang sebelum kami. Yaa Allaah, Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan Rahmatilah kami. Sungguh, Engkaulah Penolong kami, maka Tolonglah kami terhadap kaum yang Kufur pada Mu.”

BACA JUGA: Tidur Siang Itu Ibadah, Loh…

POINTERS:

1- Orang yang meninggal setelah selesai dikubur, tak ubahnya seperti orang yang terjatuh ke dalam lautan luas tanpa pelampung, diterjang badai dan ombak besar, terus berteriak meminta pertolongan sampai Hari Kiamat tiba.

Maka persiapkanlah PELAMPUNG, agar ada yang MENYELAMATKAN, ada yang menolong.

2- Pelampung itu adalah: Sedekah, infak dan peduli sesama; Ibadah, amal shalih.

Allah SWT berfirman:

وانفقوا من ما رزقناكم من قبل ان ياتي احدكم الموت فيقول رب لولا اخرتنى الى اجل قريب فاصدق واكن من الصالحين. (المنافقون ٦٣ الاية ١٠)

“Dan infakkanlah sebahagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum KEMATIAN datang kepada salah seorang di antara kamu, lalu barulah mengeluh berkata penuh penyesalan: ” Yaa Allaah, Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda kematianku sedikit waktu saja, maka aku akan BERSEDEKAH dan aku akan termasuk orang orang yang Shalih,” (QS. Al-Munaafiquun, surah ke 63, ayat 10, halaman 555).

BACA JUGA: Doa Saat Tertimpa Kesulitan

3- Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ قَرَأَ بِالآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِى لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ

“Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surah Al-Baqarah pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan,” (Hadits Sahih Riwayah Al Imam Al Bukhari dan Muslim)

4- Mumpung masih ada kesempatan, perbanyaklah sedekah, infak, rajin menolong, mempermudah, rajin sujud dan berdzikir, usahakan berjamaah di masjid atau paling tidak Sholat berjamaah sekeluarga di rumah; peduli pada MASJID, rumah Allah dan amal shalih lainnya; dahulukan “husnuzh zhan” berbaik sangka, karena baik sangka sejatinya adalah doa yang diaminkan oleh Malaikat.

BACA JUGA: Agar Allah Jatuh Cinta Padamu

5- Jauhi buruk sangka, buruk sangka adalah sumber kesulitan, kekacauah dan keterpurukan, gossip, namiimah, iri, hasad, hasud ghibah, fitnah, dan adu domba.

Ini semua adalah dosa besar yang tidak akan diampuni Allah, sebelum yang jadi korban gossip, fitnah dan adu domba kita memaafkan,dusta, kebohongan, dan kemaksiatan lainnya.

Mari berdoa, agar Allah SWT menganugerahkan kita kemudahan dan kemampuan untuk selalu ber amal shalih, mempersiapkan bekal untuk Akhirat.

Dan Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here