Capres Prancis, Marine Le Pen, Janji Larang Penggunaan Jilbab di Negaranya

291

Jakarta, Muslim Obsession – Salah satu calon kuat presiden Prancis dari kelompok ekstrem kanan, Marine Le Pen, berjanji akan menerapkan larangan penggunaan hijab jika memenangkan putaran kedua pemilihan umum pada 24 April mendatang.

Perempuan 53 tahun yang berpaham radikal itu memandang kerudung sebagai “seragam kelompok Islam radikal”. Ia pun berencana menjatuhkan denda bagi warga Prancis yang memakainya di tempat publik.

Salah satu sekutu dekat Le Pen, Wali Kota Perpignan, Louis Aliot, menuturkan eks pasangannya itu akan “sedikit demi sedikit” menerapkan aturan melarang penggunaan hijab jika mengalahkan petahana, Presiden Emmanuel Macron, dalam putaran kedua pemilu nanti.

Mengutip ucapan Le Pen kepadanya, Aliot memaparkan larangan hijab adalah salah satu dari beberapa alat politik untuk melawan “Islamisme” di Prancis.

“Namun, penerapannya perlu dilakukan secara bertahap,” kata Aliot dalam sebuah wawancara dengan Radio France Inter pada awal pekan ini seperti dikutip Reuters.

“Larangan hihab harus menargetkan layanan publik dulu pertama-tama sebelum diperluas sedikit demi sedikit, kata Aliot.

“Akan ada perdebatan di parlemen dan kemudian keputusan serta pilihan akan dibuat,” paparnya menambahkan.

Le Pen, Politikus dari partai Rassemblement National (National Rally), juga sebelumnya menilai jilbab tidak dapat dilihat sebagai tanda keyakinan seseorang terhadap agama. Ia menilai penggunaan hijab harus dilarang dari kegiatan publik dan tempat umum Prancis.

“Orang-orang (yang berhijab) akan dikenakan denda sama seperti tindakan ilegal tidak memakai sabuk pengaman saat berkendara. Menurut saya, kepolisian bisa menegakkan aturan ini,” kata Le Pen seperti dikutip TRT World.

Le Pen selama ini dikenal sebagai politikus yang anti-Muslim dan anti-imigran Prancis. Le Pen kembali bertarung head to head dengan Macron dalam putaran kedua pemilu 24 April nanti. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here